BANDA ACEH | ACEHHERALD.com — Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh, Safrina Salim mengajak semua pihak untuk ikut serta dalam mensuksesi program penanganan stunting di Aceh.
Dikatakannya bahwa BKKBN secara lembaga memiliki tanggung jawab khusus yang diberikan Presiden RI Joko Widodo untuk mengurus dan melakukan intervensi penanganan stunting.
Pihaknya optimis angka stunting turun. Untuk itu, BKKBN Aceh terus melakukan berbagai upaya memutuskan mata rantai itu dengan melakukan edukasi dan sosialisasi mempercepat penurunan stunting.
Safrina Salim mengatakan, peran BKKBN terhadap percepatan penurunan stunting tidak terlepas dan bersinerginya instansi pemerintah lainnya seperti program dahsyat yang mengedukasi masyarakat untuk memberikan makanan tambahan kepada balita dengan produk lokal.
Safrina menjelaskan, “peran BKKBN terkait stunting perlu ditangani secara khusus sejak tahun pertama. Dimana kondisi stunting di Aceh kini mengalami penurunan 2 persenan. Kita berharap bisa turun dengan pesat.”
Pihaknya juga meminta Pj Gubernur Aceh untuk melakukan intervensi diseluruh SKPA untuk mendorong penanganan stunting tersebut.
Ditambahkannya Bkkbn selama ini juga ikut mengurus siklus kehidupan manusia sejak sebelum fase pernikahan hingga fase lansia.
“Merencanakan keluarga saja sudah dipikirkan BKKBN termasuk mengurus manusia mulai dari bayi hingga lansia”, ujarnya.
Ia berharap para kaum ibu juga perlu diberikan edukasi, karena sekolah pertama anak-anak adalah d rumah.
Pihaknya berencana tahun ini juga akan dilakukan program lansia tangguh.
“Kita perlu memikirkan dan mengatur strategi secara matang dengan melibatkan semua pihak terkait. Di Dinas Kesehatan ada program penambahan makanan. BKKBN juga melakukan pendataan setiap tahunnya dengan memvalidasi data pendamping keluarga by name by addres,” pungkasnya.
Laporan: Andika Ichsan