BLANGPIDIEIACEH HERALD.com- Staf Ahli Kepresidenan Bidang Tata Negara dan Hukum pada Kantor Staf Presiden (KSP), Joko Purwanto bersama Ketua Umum Lembaga Istana Pemersatu Rakyat Nusantara (LIPRAN), Armansyah Daulay meninjau ruas Jalan 30 di kawasan Desa Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee, Kamis sore.
Peninjauan lapangan itu didampingi Penjabat (Pj) Bupati Abdya, H Darmansah SPd MM, termasuk Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Alfian Liswandar ST, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, drh Nasruddin serta pejabat terkait lainnya.
Sebelum meninjau Jalan 30 atau Ring Road (Jalan Lingkar) Abdya, Joko Purwanto dan Armansyah Daulay sempat menyaksikan kemeriahan acara kenduri Maulid Akbar tingkat kabupaten setempat yang digelar di Masjid Agung Baitul Ghafur di Desa Seunaloh, Blangpidie.
Kenduri besar ini menyediakan menu makanan sekitar 100 kancah (kuali besar) masakan daging kerbau dan sapi sumbangan seluruh instansi pemerintah setempat, termasuk dari instansi vertikal dan pengusaha daerah yang terdiri dari sembilan pemerintah kecamatan, itu.
Usai menyantap kenduri maulid dan menyaksikan zikir maulid, Joko dan Armansyah, didampingi Pj Bupati Darmansah, bergerak menuju Jalan 30 dari arah Desa Geulima Jaya, Kecamatan Susoh. Jalan Lingkar yang tergolong fenomenal ini dibuka sejak tahun 2009 lalu ketika Abdya dipimpin Bupati Akmal Ibrahim SH.
Badan jalan dengan lebar 30 meter dan panjang sekitar 39 Kilometer (Km) membentang sejak dari jembatan rangka baja Dusun Lama Muda, Desa Lama Tuha, daerah pedalaman Kecamatan Kuala Batee tembus ke Jalan Nasional (Jalan Negara) lokasi Simpang Terangun di Desa Ie Mirah, Kecamatan Babahrot.
Dari penjelasan Pj Bupati Darmansah kepada Joko dan Armansyah di sela-sela peninjauan lapangan bahwa badan jalan baru sepanjang 39 Km itu, yang baru diaspal hotmix hanya sepanjang 1.620 meter dengan lebar sekitar 4 meter, sejak dari jembatan rangka baja sampai Simpang Dusun Lama Muda, kawasan Desa Lama Tuha yang pekerjaannya selesai dilaksanakan 2 tahun lalu.
Kegiatan pengaspalan hotmik dilanjutkan tahun anggaran 2023 ini sepanjang 4,2 Km dimulai dari jembatan Suak Sane menuju jembatan rangka baja Krueng Teukueh, daerah ini masih kawasan Desa Lama Tuha. Proyek peningkatan jalan dalam proses pekerjaan akhir ini menelan anggaran Rp 14 miliar bersumber dari APBN 2023.
Didampingi Kadis PUPR, Alfian Liswandar, Kadis Pertanian dan Pangan, Nasruddin, Pj Bupati Abdya, Darmansah lebih lanjut memaparkan kepada Joko dan Armansyah bahwa jalan 30 yang sebagian besar belum beraspal itu adalah sangat strategis terhadap peningkatan perekonomian masyarakat, termasuk peningkatan pendapatan daerah.
Sebab, sepanjang badan jalan baru tersebut telah berkembang puluhan ribu hektare (ha) areal perkebunan kelapa sawit rakyat yang sudah berproduksi. Badan jalan lingkar ini dimanfaatkan petani pekebun sebagai lintansan pengangkutan hasil penen Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit dengan menggunakan angkutan truk.
Di lintasan Jalan 30, saat ini sudah beroperasi dua unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik swasta, masing-masing di lokasi Desa Lama Tuha, Kecamatan Kuala Batee dan di lokasi Desa Ie Mirah, Kecamatan Babahrot. Dua unit PKS milik swasta lainnya juga sedang dan akan dibangun di kawasan Jalan 30.
Selain itu, Jalan 30 juga menjadi akses jalan dari dan ke lokasi rencana pembangunan Pelabuhan Teluk Surin lokasi pantai Desa Lama Tuha, berjarak sekitar 26 Km dari Jalan Nasional lokasi Desa Geulima Jaya, Kecamatan Susoh. Pelabuhan dengan pantai laut dalam ini disebut-sebut terbesar di pantai barat selatan Aceh ini. Di lokasi pantai Teluk Surin, Pemkab Abdya juga sudah mencadangkan lahan sekitar 600 ha untuk pembangunan infrastruktur pendukung sebuah pelabuhan besar.
Terkait pembangunan Pelabuhan Teluk Surin yang bisa dikembangkan sebagai pelabuhan ekspor minyak kelapa sawit (CPO), Pemkab Abdya terus bekerja keras mengajak investor untuk berinvestasi dengan kemudahan yang siap diberikan Pemkab setempat.
Masih di lintasan Jalan 30 juga berdiri bangunan PKS (hanya berupa bangunan mesin) lengkap dengan bangunan perkantoran dan perumahan karyawan di Desa Lhok Gayo, Kecamatan Babahrot. Sayangnya PKS yang dibangun tahun 2010 menelan anggaran belasan miliar dari APBA ini tidak beroperasi hingga sekarang. Bangunan besar konstruksi besi baja diperuntukkan sebagai tempat mesin yang sudah rampung dibangun itu terancam menjadi besi tua.
Bangunan PKS yang baru diserahkan oleh Pemerintah Provinsi Aceh menjadi aset Pemkab Abdya pada tahun 2020 tetap menjadi bangunan terbengkalai di tengah semak belukar. Lalu, Darmansah yang dipercaya menjabat Pj Bupati Abdya sejak 15 Agustus 2021 memprogramkan bangunan PKS tersebut menjadi Pabrik Pengolahan Minyak Goreng dengan memanfaatkan bahan baku CPO yang tersedia.
Atas pertimbangan potensi ekonomi yang sangat menjanjikan itu, Pj Bupati Darmansah sangat mengharapkan bantuan Joko Purwanto (Staf Ahli Kepresidenan Bidang Tata Negara dan Hukum pada KSP), dan Armansyah Daulay (Ketua Umum LIPRAN) untuk mendorong kementrian terkait di Jakarta agar memprogramkan peningkatan Jalan 30 menjadi akses jalan beraspal secara bertahap dengan sumber dana dari APBN.
Jika mengandalkan sumber dana dari APBK, menurut Pj Bupati Darmansah sangat sulit lantaran anggaran tersedia terbatas, sementara sisa akses Jalan 30 yang perlu diaspal dengan panjang masih sekitar 34 Km dari total panjang jalan sekitar 39 Km.
Tanggapan Staf Kepresidenan
Menanggapi harapan tersebut, Joko Purwanto dan Armansyah Daulay mengakui kalau peningkatan Jalan 30 sangat potensial untuk mendongkrak perekonomian masyarakat dan pendapatan daerah setempat. Joko sempat memuji kegigihan dan kerja keras Pj Bupati Darmansah dalam hal melobi pemerintah pusat untuk terwujudnya peningkatan akses jalan lingkar tersebut, termasuk lobi-lobi dengan calon investor untuk pembangunan Pelabuhan Teluk Surin dan pembangunan Pabrik Minyak Goreng di kawasan itu, termasuk menurunkan Dirjen Perhubungan ke Abdya.
Ketika meninjau lapangan di Jalan 30, Joko Purwanto dan Armansyah Daulay sempat mewawancarai Kadis PUPR, Alfian Liswandar dan Kadis Pertanian dan Pangan, Nasruddin menyangkut data panjang jalan 30, sisa panjang jalan yang belum diaspal serta data jumlah areal perkebunan kepala sawit rakyat di kawasan jalan lingkar tersebut.
Sementara dalam pertemuan dengan Wartawan di Pendapa Bupati di Blangpidie, Joko Purwanto dan Armansyah Daulay menyatakan siap mendorong kementerian terkait sehingga peningkatan Jalan 30 sebagai Ring Road Abdya dapat berlanjut secara bertahap.
Selain Jalan 30, Joko dan Arman juga sempat meninjau Bandara Kuala Batu di Desa Geulima Jaya, Susoh. Bandara ini, sebelumnya dipergunakan pesawat badan kecil, jenis Susi Air dalam penerbangan perintis Sumut-Aceh, namun saat ini tidak beroperasi lagi.

Didampingi Pj Bupati Abdya, H Darmansah SPd MM, Staf Ahli Kepresidenan Bidang Tata Negara dan Hukum pada Kantor Staf Presiden (KSP), Joko Purwanto bersama Ketua Umum Lembaga Istana Pemersatu Rakyat Nusantara (LIPRAN), Armansyah Daulay meninjau lokasi dampak peristiwa gelombang pasang di Desa Parak Kerambil, Susoh, Kamis (14/12/2023) sore.
Juga berkunjung ke Desa Parak Kerambil, Kecamatan Susoh. Lokasi ini sudah berulang kali diterjang ombak besar sehinga sejumlah rumah warga ambruk dihantam ombak, termasuk bangunan-bangunan kawasan wisata setempat runtuk ditelan ombak.
Upaya penanggulangan darurat oleh Pemkab Abdya, termasuk upaya Pj Bupati Darmansah dengan melancarkan gotong royong untuk membendung terjangan ombak laut dengan cara menyusun goni yang telah diisi pasir di sepanjang pantai sepertinya belum membuah hasil. Setiap musim pasang diikuti ombak besar menghantam pemukiman warga nelayan daerah itu.
Bukan saja disambut Camat Susoh bersama Anggta Muspika dan Kepala Desa Palak Kerambil, kedatangan Joko Purwanto dan Armansyah di lokasi bencana itu, sempat dikerumuni sejumlah ibu-ibu. Mereka menyampaikan penderitaan akibat terkena dampak gelombang pasang yang terjadi secara berulang-ulang. Bukan saja dampak ambruk sejumlah rumah warga, namun badan jalan desa terputus. Mereka berharap pemerintah lebih serius menangani.
Joko Purwanto mengatakan sangat prihatin setelah menyaksikan dampak becana alam berupa gelumbang pasang yang sangat luar biasa. “Peristiwa ini tak bisa dibiarkan karena menyangkut keselamatan nyawa warga, dan harus segera ditangani,” kata Joko Purwanto.(*)