AGRESI Israel ke Palestina menyimpan luka mendalam bagi umat Islam sejagad. Gempuran terhadap jalur Gaza telah meninggalkan perih, luka hingga kematian rubuan anak-anak Palestina. Video yang tersebar melalui tik-tok, instagram dan platfom media sosial lainnya memperlihatkan kekejaman Zionis Israel terhadap rakyat Gaza. Sebuah tindakan yang nyata menjurus genosida.
Luapan emosi diperlihatkan oleh penduduk dunia atas kekejaman tentara Israel pada penduduk Gaza. Atas keprihatinan ini, saya mencoba menulis tentang hak-hak anak yang terabaikan di zona konflik Gaza.
Berita mengenai korban anak-anak di Palestina adalah sebuah produk nyata dari konflik yang berkepanjangan dan membut puluhan ribu nyawa melayang di wilayah Palestina, Gaza dan sekitarnya.
Konflik Israel-Palestina, khususnya di Jalur Gaza dan Tepi Barat, telah menyebabkan banyak penderitaan, termasuk korban anak-anak yang menjadi sasaran atau terdampak secara tidak langsung.
Konflik Israel-Palestina, terutama di Jalur Gaza dan Tepi Barat, telah menyebabkan dampak sangat serius pada anak-anak. Mereka menjadi korban dari berbagai segi, termasuk korban langsung dari serangan, trauma psikologis, keterbatasan akses pendidikan, layanan kesehatan, serta menjadi pengungsi.
Kelompok yang peduli hak asasi manusia dan badan-badan bantuan kemanusiaan secara teratur menyampaikan data dan laporan tentang dampak konflik ini terhadap anak-anak.
Padahal dalam situasi konflik, bagaimanaoun anak-anak harus mendapat perlindungan. Bantuan kemanusiaan sangat penting.
Banyak organisasi internasional dan badan bantuan yang berusaha memberikan bantuan medis, pendidikan, dan dukungan psikososial kepada anak-anak di Palestina. Walaupun mereka sering dihambat dengan segala cara oleh zionis Israel.
Meskipun berbagai upaya dilakukan, situasi konflik yang berkelanjutan menunjukkan perlunya solusi damai jangka panjang untuk melindungi hak-hak anak dan masyarakat sipil secara keseluruhan.
Menanggapi hal tersebut saya yang berusaha consern pada isu Perlindungan Anak merasa sangat miris dengan fenomena ini. Tidak ada lagi Perlindungan bahkah terpenuhinya hak anak dalam konflik berdarah darah.
Umumnya anak-anak di Palestina tidak mendapatkan lagi hak hidup, tumbuh kembang, perlindungan maupun partisipasi.
Jika mengacu pada 5 Kluster dalam Konvensi Hak Anak (KHA) maka itu tidak bisa terpenuhi di jalur gaza tempat kini el maut berseliweran.
Misal Hak Sipil dan Kebebasan itu tidak bisa diperoleh apalagi mendapatkan kebebasan. Mereka sebaliknya malah mendapatkan kekerasan dan dampak buruk dari konflik tersebut.
Kemudian Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif tidak mereka peroleh. Yang mereka dengar hanya desingan peluru serta dentuman dimana-mana. Anak terpisahkan dari orang tua dan saudaranya.
Hak ketiga adalah Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan, seperti yang kita ketahui anak-anak di Palestina dengan keadaan berdarah dan terluka pastinya mereka sudah tidak sehat baik secara fisik maupun mental. Konflik dapat mengakibatkan penghancuran infrastruktur kesehatan dan pendidikan, mempengaruhi kesejahteraan anak-anak. Akses terbatas terhadap layanan kesehatan dapat merugikan hak mereka untuk mencapai kesejahteraan terbaik.
Hak keempat adalah pendidikan, waktu luang dan kegiatan budaya. Konflik menyebabkan sarana pendidikan lumpuh. Anak-anak disana tidak ada lagi yang mendapatkan Pendidikan, bahkan bermain saja tidak bisa dinikmati oleh anak-anak Palestina
Kelima adalah Perlindungan Khusus. Anak-anak di Palestina sering kali menjadi sasaran serangan langsung dan berada dalam risiko tinggi mengalami kekerasan dan eksploitasi.
Mereka terjebak dalam situasi konflik mematikan, dan kekerasan yang terjadi dapat merugikan hak mereka untuk dilindungi.
Kita harapkan adalah perlindungan khusus yang dilakukan oleh pemerhati anak dan pastinya organisasi yang konsern pada isu perlindungan anak.
Perlu dicatat bahwa dampak konflik pada hak-hak anak tidak hanya bersifat langsung tetapi juga dapat bersifat sistemik. Ia bisa mempengaruhi berbagai aspek kehidupan anak-anak dalam jangka panjang.
Upaya untuk mengakhiri konflik dan memastikan perlindungan dan pemenuhan hak anak-anak harus menjadi fokus dalam mencapai perdamaian dan keadilan di wilayah tersebut.
Cut Vahnaz Sepya Marta
Mantan Ketua Forum Anak Lhokseumawe Kreatif
Fasilitator Forum Anak Tanah Rencong