
BANDA ACEH – ACEHHERALD.com
Berkat dukungan dan bantuan Bank Aceh Syariah berupa satu unit tanki pengolah, Atsiri Research Centre (ARC) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh kini sudah bisa memproduksi 500 liter hand sanitizer dalam sekali operasional. “Kalau sebelumnya kami hanya mampu menghasilkan 10 liter sekali kerja, kini jadi 500 liter. Alhamdulillah, dengan bantuan peralatan dari bank Aceh, kita akan bisa membantu masyarakat yang saat sedang kesulitan mendapat hand sanitizer di pasaran” kata Dr Syaifullah Muhammad.
Bank Aceh Syariah, kata Direktur Dana dan Jasa, Amal Hasan memiliki komitmen yang kuat untuk mencegah virus corona yang dikenal dengan Covid-19 di Tanah Rencong. Karena itu, katanya, sesuai komitmennya dengan Atsiri Research Centre (ARC) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Ace, Selasa (7/4/2020) langsung menyerahkan satu tanki pengolahan hand sanitizer ke ARC ke Kampus Unsyiah.
Penyerahan tanki itu dilakukan Direktur Dana dan Jasa PT Bank Aceh Syariah, Amal Hasan didampingi Kepala Divisi Corporate Secretary, Muslim AR. Bantuan yang sangat berharga itu diterima oleh Wakil Rektor I Unsyiah, Prof Dr Ir Marwan serta didampingi Ketua ARC Unsyiah, Dr Syaifullah Muhammad MEng, di Gedung ARC setempat, Selasa 7 April 2020.

Menurut Amal Hasan, Bank Aceh Syariah sebagai milik Pemerintah Aceh yang notabenenya juga milik rakyat Aceh tentu mempunyai tanggung jawab sosial untuk membantu masyarakat Aceh. Ditengah pendemi virus corona ini, Bank Aceh Syariah di seluruh daerah juga melakukan kegiatan untuk membantu masyarakat agar tercipta keamanan dan kenyamanan.
Amal berharap bantuan yang diserahkan itu dapat memproduksi hand sanitizer dalam jumlah yang banyak, sehingga berdampak langsung ke masyarakat di tengah kebutuhannya yang meningkat saat ini. “Dengan adanya produksi massal ini nantinya, kabupaten/kota yang kesulitan memperoleh hand sanitizer maka bisa langsung menghubungi ARC Unsyiah,” katanya.
Sementara Ketua ARC Unsyiah, Syaifullah Muhammad mengatakan sebelumnya pihaknya memproduksi dalam kapasitas kecil dengan alat pencampur sekitar 8-10 liter. Kemudian diaduk dengan komposisi sesuai anjuran WHO yaitu etanol, akuades, hydrogen peroksida dan minyak nilam yang sudah difraksinasi di ARC, sehingga menghasilkan hand sanitizer yang cukup baik untuk digunakan.

“Dengan adanya bantuan peralatan dari Bank Aceh, kami luar biasa terbantu karena sekali produksi bisa sampai 500 liter. Jadi bisa dibayangkan dari sebelumnya 10 liter kini menjadi 500 liter, dan kita sudah menggunakan mesin untuk mengaduk secara otomatis. Setiap produksi 500 liter itu bisa menghasilkan 5.000 botol hand sanitizer ukuran 100 mililiter.” katanya.
“Maka kita bisa memenuhi permintaan hand sanitizer di Aceh. Bagi masyarakat yang memerlukannya bisa langsung ke Gedung ARC Unsyiah tersedia dalam kemasan 5 liter, 500 mililiter, 100 mililiter, 60 dan 40 mililiter,” sebutnya.
Sementara untuk harga yang ditawarkan seperti ukuran 100 mililiter sebesar Rp 80.000/botol. Harga yang ditawarkan pihaknya standar dibanding dengan harga di pasaran dengan tujuan agar hand sanitizer ini dapat dijangkau oleh semua kalangan baik di Aceh di luar Aceh.
M Nasir Yusuf