JAKARTA | ACEHHERALD.COM — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berbincang dengan Prancis, Jerman, dan Inggris untuk membahas pemberontakan tentara bayaran Wagner yang menyerbu Rusia.
Dalam perbincangan bersama ketiga pemimpin negara itu, Biden juga menyatakan dukungan kepada Ukraina.
“Para pemimpin membahas situasi di Rusia. Mereka juga menegaskan dukungan mereka yang tak tergoyahkan kepada Ukraina,” kata pernyataan dari Gedung Putih, dilansir Reuters pada Sabtu (26/4) waktu AS.
Pihak Gedung Putih juga mengatakan Biden telah diberi pengarahan dari tim keamanannya pada Sabtu pagi soal situasi di Rusia. Ia akan terus diberikan kabar soal situasi pemberontakan tersebut sepanjang hari.
Selain itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga disebut sudah berbicara dengan negara-negara anggota G7 terkait situasi di Rusia.
Di sisi lain, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan dukungannya kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Erdogan mengatakan akan membantu Putin untuk mencari jalan damai terkait pemberontakan tentara bayaran Wagner.
Pihak Kremlin mengungkapkan hal tersebut disampaikan oleh kedua pemimpin negara tersebut lewat sambungan telepon pada Sabtu (24/6) waktu setempat.
“[Erdogan] menggarisbawahi pentingnya beraksi dengan akal sehat,” kata pihak kepresidenan Turki dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP.
“Presiden Erdogan mengatakan kami, sebagai Turki, siap menjalani bagian kami untuk melakukan penyelesaian damai atas peristiwa di Rusia secepat mungkin,” tambah mereka.
Terkait pemberontakan, Wagner mulai memasuki Rostov pada Sabtu pagi waktu setempat. Aksi ini berlangsung usai bos tentara bayaran, Yevgeny Prigozhin, menuding pasukan Rusia menyerang kamp Wagner.
Imbas serangan itu, banyak personel Wagner yang dilaporkan tewas. Kelompok ini, kata Prigozhin, siap bernegosiasi dan meletakkan senjata ke Kementerian Pertahanan Rusia. Namun, mereka terus diserang.
Belakangan, Kemenhan Rusia membantah serangan itu.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut pasukan tentara bayaran Wagner sebagai pengkhianat dan menusuk dari belakang rakyat Rusia. Dalam pidatonya, Putin juga menyebut apa saja yang memecah persatuan Rusia merupakan bentuk “penusukan dari belakang terhadap negara dan rakyat.”
“Apa yang kita hadapi justru pengkhianatan. Ambisi yang berlebihan dan kepentingan pribadi telah menyebabkan pengkhianatan,” kata Putin, dikutip CNN.
Lebih lanjut, Putin mengatakan aksi Wagner sebagai pengkhianatan internal. Ia lantas menegaskan akan melindungi Rusia dan rakyatnya dari segala bentuk pengkhianatan dari internal maupun eksternal.
“Semua jenis petualang politik dan kekuatan asing, yang memecah belah negara dan mencabik-cabiknya, mengambil untung dari kepentingan mereka sendiri. Kami tidak akan membiarkan ini terjadi lagi,” ujar Putin.
Sumber: CNNIndonesia.com