Melihat Impor Senjata yang Bikin Jokowi Sentil Kemenhan dan Polri

JAKARTA | ACEHHERALD — Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyentil Kementerian Pertahanan dan Kepolisian RI karena masih impor senjata. Padahal, industri dalam negeri sudah memproduksi senjata sendiri. Sebab itu, ia pun melarang kedua instansi keamanan negara tersebut untuk impor senjata, kecuali barang dengan teknologi tinggi seperti pesawat tempur. “Kalau yang canggih-canggih, silakan. Kalau mau beli pesawat … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

JAKARTA | ACEHHERALD — Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyentil Kementerian Pertahanan dan Kepolisian RI karena masih impor senjata. Padahal, industri dalam negeri sudah memproduksi senjata sendiri.

Sebab itu, ia pun melarang kedua instansi keamanan negara tersebut untuk impor senjata, kecuali barang dengan teknologi tinggi seperti pesawat tempur.

“Kalau yang canggih-canggih, silakan. Kalau mau beli pesawat tempur, karena kita belum bisa. Kalau senjata, peluru, kita sudah bisa, apalagi hanya sepatu. Kenapa harus beli dari luar?” kata Jokowi pada pembukaan Penghargaan P3DN 2023 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (15/3).

Wajar saja Jokowi marah dan melarang impor senjata. Pasalnya, sampai saat ini masih ada yang melakukan impor senjata dan pelurunya dari berbagai negara.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterima CNNIndonesia.com, Senin (20/3), memang masih ada impor senjata meski Jokowi mengklaim Indonesia sudah bisa membuatnya. Misalnya, pada Februari 2023, impor senjata tercatat sebanyak 28.289 kilogram (kg) dengan nilai mencapai US$3,38 juta.

Jumlah memang turun dibandingkan impor pada Januari 2023 sebanyak 133.013 kg dengan nilai US$21,87 juta.

Sedangkan, jika melihat periode yang sama dari tahun sebelumnya impor ini turun tipis. Pada Februari 2022, impor senjata tercatat sebanyak 29.433 kg dengan nilai sebesar US$6,07 juta.

Sementara, jika melihat polanya, impor senjata pada Januari memang sangat besar dan turun tajam di bulan berikutnya. Ini tercermin dari impor senjata pada Januari 2022 mencapai 279.416 kg dengan nilai US$22,9 juta.

Berikut rincian lengkap impor senjata dan amunisinya berdasarkan data BPS:

Januari 2022
Berat= 279.416 kg
Nilai= US$22,9 juta

Februari 2022
Berat= 29.433 kg
Nilai= US$6,07 juta

Januari 2023
Berat=133.013 kg
Nilai= US$21,87 juta

Baca Juga:  Kendaraan Pemudik Mulai Menumpuk di Merak, Kawasan Pelabuhan Penuh

Februari 2023
Berat= 28.289 kg
Nilai= US$3,38 juta.

Sumber: CNN Indonesia

Berita Terkini

Haba Nanggroe