‘Koalisi Perubahan’: NasDem Menanti, PD Februari, PKS Ogah Buru-buru

JAKARTA | ACEHHERALD – NasDem, Partai Demokrat, dan PKS sampai saat ini belum juga mendeklarasikan ‘Koalisi Perubahan’ yang nantinya akan mendukung Anies Baswedan maju sebagai calon presiden di 2024. Ketiga partai itu sampai saat ini masih berbeda pandangan soal kepastian peresmian ‘Koalisi Perubahan’. NasDem Menanti Partai NasDem sebagai pengusung Anies Baswedan buka suara terkait kapan … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

JAKARTA | ACEHHERALD – NasDem, Partai Demokrat, dan PKS sampai saat ini belum juga mendeklarasikan ‘Koalisi Perubahan’ yang nantinya akan mendukung Anies Baswedan maju sebagai calon presiden di 2024. Ketiga partai itu sampai saat ini masih berbeda pandangan soal kepastian peresmian ‘Koalisi Perubahan’.
NasDem Menanti

Partai NasDem sebagai pengusung Anies Baswedan buka suara terkait kapan ‘Koalisi Perubahan’ akan disahkan. Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan saat ini NasDem hanya tinggal menunggu kesiapan dari Demokrat dan PKS untuk deklarasi koalisi.

“Sekarang NasDem ingin membalut logika saja. Kami justru yang ingin menunggu offering dari teman-teman yang lain. Ya masak NasDem terus yang kebelet, sekarang ini kan bagian dari proses, hubungan itu kan resiprokal, ya masak bertepuk sebelah tangan, nggak mungkin,” ujar Willy kepada wartawan, Rabu (18/1).

“Kita tunggu juga offering dari teman-teman ini untuk kemudian kapan mau mendeklarasikan Mas Anies, kita menunggu juga, jangan kemudian seolah-olah kita ngejar,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Willy mengatakan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh akan bertemu dengan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri. Pertemuan itu diagendakan dilakukan pada Februari 2023.

“Memang pertemuan Pak Surya dan Habib Salim sudah beberapa kali kita agendakan tapi tertundalah karena banyak agenda. Jadi, ya kita lihatlah ke depan ini, mungkin bulan depan bisa ketemuan,” ujarnya.

Willy mengatakan tim kecil saat ini masih membahas terkait perkembangan deklarasi koalisi. Menurutnya, jika waktunya telah cocok, maka diharapkan secepatnya untuk deklarasi.

“Saya berkonsultasi terus ke Pak Surya, menyampaikan laporan secara terus-menerus setiap apa yang sudah dihasilkan tim kecil. Termasuk masalah timing dan segala macam. Ya, kalau dalam hemat NasDem kalau sudah oke ya deklarasi aja,” katanya.

Baca Juga:  Roslina: Sayuti Abubakar Paham Kota Lhokseumawe

“Tentu politik memiliki seni, politik memiliki momentum, dan momentumnya harus kita jaga untuk kemudian siapa yang mendampingi Mas Anies ya kita jadikan kado terindah berikutnya,” sambungnya.

Demokrat Harap Koalisi Dideklarasikan Februari

Sementara itu, Partai Demokrat juga punya pandangan berbeda. Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani menyebut pihaknya berharap ‘Koalisi Perubahan’ dideklarasikan pada Februari 2023.

“Terkait tanggal belum ada pembicaraan, namun bulan Februari nanti setahun sebelum pemilu adalah waktu yang dipandang pas. Dengan terbentuknya Koalisi Perubahan, tiga partai yang tergabung didalamnya ingin menang besar yaitu sukses pilpres dan sukses pileg karenanya figur cawapres pendamping Mas Anies selain memiliki modal elektabilitas yang memadai, juga mesti representasi aspirasi perubahan,” kata Kamhar saat dihubungi, Rabu (18/1).

Meski begitu, Kamhar memastikan ketiga partai saat ini seakin dekat. Menurutnya ketiga partai juga memiliki kesiapan yang sama untuk berkoalisi.

“Ikhtiar menuju terbentuknya Koalisi Perubahan terus berproses dan berkemajuan melalui tim kecil yang membangun komunikasi politik lintas partai antara Partai Demokrat, NasDem dan PKS. Tak ada kendala yang bersifat substantif dan ketiga partai ini memiliki tingkat kesiapan yang sama untuk berkoalisi,” ucap Kamhar.

Tak hanya itu, Kamhar juga bicara sosok cawapres pendamping Anies yang dinilai sebagai figur yang konsisten menyuarakan aspirasi perubahan, antitesis penguasa, bukan merupakan bagian dari atau beririsan dengan penguasa sekarang. Atas dasar hal itu, Demokrat yakin titik temu koalisi pengusung Anies semakin dekat.

“Selain tuntas kesepamahan yang terbangun dalam hal capres dan cawapres, juga mesti tuntas terkait format pemerintahan ke depan dan pembagian tugas pemenangan termasuk dalam hal pembiayaan pemenangan. Kami berkeyakinan ini semuanya sudah semakin berkesepahaman dan mendekati titik temu,” imbuhnya.

Baca Juga:  Jelang Purnatugas, Kompol Budiman Kini Berpangkat AKBP

PKS Ogah Buru-buru

PKS mempunyai pandangan berbeda dengan Demokrat dan NasDem. Juru Bicara PKS M Kholid menyebut pihaknya tak mau buru-buru deklarasi koalisi pro Anies.

“Proses sedang berjalan, Insyaallah progress-nya on the track, perlu kesabaran dan kedisiplinan. Kami sih proporsional saja, kami tidak ingin buru-buru tapi juga tidak ingin terlambat dalam pengambilan keputusan,” kata Kholid saat dihubungi, Rabu (18/1).

PKS ingin ada kekompakan dalam mengusung Anies, sebab targetnya memenangkan Pilpres 2024. Oleh sebab itu, PKS mengingatkan sejumlah hal. Apa saja?

“Kerangka berpikirnya kita harus dalam bingkai kebersamaan untuk meraih menang. Jadi ya harus lebih jernih, lapang dada, dan rendah hati. Kita kedepankan sikap rasional dan obyektif, bukan suka atau tidak suka,” ujarnya.

Waktu yang tepat untuk deklarasi, menurut PKS hanya masalah teknis dan taktis saja. Selain itu, juga terkait erat dengan momentum, dinamika politik nasional dan kesiapan PKS, Demokrat serta Nasdem.

“Kami percaya pimpinan PKS, Nasdem dan PD adalah tokoh tokoh yang punya sikap negarawan, yang berpikir jauh ke depan untuk kebaikan bangsa. Insyaallah, membangun titik temunya akan lebih mudah,” imbuhnya, dilansir dari detiknews.

Berita Terkini

Haba Nanggroe