Mantan Walikota Lhokseumawe Rahmatsyah Jadi Pemangku Adat

Pj Walikota Imran Ingatkan MAA LHOKSEUMAWE, ACEHHERALD.com, Mantan Walikota Lhokseumawe Drs H Rahmatsyah menjadi Ketua Pemangku Adat Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Lhokseumawe. Namanya tercantum dalam SK yang ditandatangani oleh Pj Walikota Lhokseumawe Dr Imran. Dalam daftar yang diperoleh nama pemangku adat adalah, HM Djalil Hasan (wakil ketua), HM Rizal MSi (mantan asisten di Pemko … Read more

Walikota Lhokseumawe Dr Imran melantik pengurus MAA Lhokseumawe. Foto Yuswardi

Iklan Baris

Lensa Warga

Pj Walikota Imran Ingatkan MAA

LHOKSEUMAWE, ACEHHERALD.com, Mantan Walikota Lhokseumawe Drs H Rahmatsyah menjadi Ketua Pemangku Adat Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Lhokseumawe. Namanya tercantum dalam SK yang ditandatangani oleh Pj Walikota Lhokseumawe Dr Imran.

Dalam daftar yang diperoleh nama pemangku adat adalah, HM Djalil Hasan (wakil ketua), HM Rizal MSi (mantan asisten di Pemko Lhokseumawe), Hj Ulya Maksum SPd MM, dan Drs Asy’ar MM.

Nama-nama beken lain yang dilantik oleh walikota pada Kamis (5/1/2023) adalah, H Saifuddin Saleh (Ketua MAA), HM Amin Mahmud SE (Wakil Ketua), Tajuddin SH (Wakil Ketua). Untuk Bidang Hukum Adat terdiri dari Dr Drs Usammah MHum (Ketua), Tgk HM Daud Syafi’i dan Tgk Ahmad Subhan (anggota). Bidang Adat Istiadat diketuai oleh Tgk Adnan Yahya SKom.I MPd bersama dua anggota masing-masing Tgk Achyar Ammar SPdi MPd, dan Luthfi SE. Bidang Pemuda, Pengkajian, Pengkaderan, dan Pendidikan Adat diketuai oleh HT Anwar Haiva SAg, Ir H Bachtiar Husen, dan Tgk Razali A Hamid (anggota), Bidang Pusaka Adat ketuanya adalah Drs Darmawan Hasballah dan Tgk M Nasir, Musniar M Daud sebagai anggota. Lalu diposisi Pelestarian Adat Putro Phang dipimpin oleh Nuraini SPd MPd, Nuraida, Khatijah SPd MPd, Hj Nurasma Mahmud, dan Maulina AB ST.

Saat pidato sambutan Pj Walikota Dr Imran memberi ucapan selamat pada pengurus.

Ia mengatakan, MAA secara struktur sangat kuat apalagi didukung oleh undang-undang. Kemudian unsur-unsur yang ada didalamnya adalah figur yang pilihan dari  masyarakat. Karena kuatnya maka pengembangan dan pembumian pelaksanaan kegiatan adat istiadat yang ada di Lhokseumawe akan lebih baik. “Saya mengajak semuanya untuk berkolaborasi dan menjadi mitra dalam membangun kota Lhokseumawe,” pintanya.

Baca Juga:  Pemko Gelar Gerakan Masyarakat Lhokseumawe Bebas Sampah!

Imran menilai Lhokseumawe ini  kecil tetapi terdapat kompleksitas persoalan. Dalam menanganinya tidak mungkin hanya pemerintah sendiri tanpa didukung oleh semua elemen yang ada di tengah-tengah masyarakat. Tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, tokoh adat berperan penting dalam memajukan Lhokseumawe. “Masing-masing tokoh ini punya peran masing- masing dan dapat berkiprah dengan kemampuan masing,-masing. Kolaborasi ini sangat penting termasuk MAA di dalamnya.”

MAA ujar Imran haruslah bersama pemko dalam memahami kondisi daerah, dan diharapkan memiliki visi pimpinan daerah dalam menjalankan adat istiadat sesuai kearifan lokal di Lhokseumawe.

MAA harus berada digarda terdepan dan menjadi corong kebijakan pemerintah dalam mensosialisasikan kepada seluruh masyarakat.

MAA ujar Imran bukan lawannya atau face to face dengan pemerintah.  Lembaga ini adalah mitra Pemko Lhokseumawe. Kalau ada hal-hal yang dirasakan belum maksimal maka sampaikanlah secara baik dan konstruktif. Sampaikanlah secara langsung dan jangan melalui medsos atau koran.

Sebelumnya Ketua MAA Lhokseumawe Saifuddin Saleh mengakui akan memajukan MAA. Gampong  beradat akan digagas serta program datang kesetiap sekolah akan ditempuh.

Sedangkan Ketua MAA propinsi Yusdedi berharap pengurus kompak. Lembaga ini harus mendukung program pemko Lhokseumawe.

Penulis : Yuswardi

Berita Terkini

Haba Nanggroe