Plt Minta Maaf, Jokowi : Jangan Salah Pengertian, Pemilu Sudah Selesai

BIREUEN I ACEH HERALD.COM Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo terkait kealpaan masa lalu. Nova juga berharap Jokowi memberikan dukungan bagi pembangunan Aceh ke depan. Permintaan maaf Plt Gubernur Aceh itu disampaikan Nova Iriansyah saat memberikan sambutan dalam kegiatan Kenduri Kebangsaan, yang digelar di Sekolah Yayasan Sukma Bangsa di … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Presiden Joko Widodo didampingi Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah dan Plt Bupati Bireuen, Muzakkar A Gani, Sabtu (22/2/2020) mencoba mengaduk kuah beulangong pada acara Kenduri Kebangsaan di SMA Sukma Bangsa, Bireuen. FOTO IST

BIREUEN I ACEH HERALD.COM

Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo  terkait kealpaan masa lalu. Nova juga berharap Jokowi memberikan dukungan bagi pembangunan Aceh ke depan.

Permintaan maaf Plt Gubernur Aceh itu disampaikan Nova Iriansyah saat memberikan sambutan dalam kegiatan Kenduri Kebangsaan, yang digelar di Sekolah Yayasan Sukma Bangsa di Bireuen, (22/2/2020). Namun, Nova tidak secara jelas menyebutkan permintaan maaf di bidang apa.

Namun, Jokowi mantan Gubernur DKI yang lama tinggal di Lhokseumawe dan Aceh Tengah itu dengan sigap menyikapi permintaan maaf sang Plt Gubernur  Nova. “Tadi ada permintaan maaf atas kekhilafan dari gubernur, ya saya jawab, jangan salah pengertian, kemarin Pemilu dan Pilpres telah berjalan dengan sukses dan aman,” kata Jokowi.

Jokowi mengaku dirinya sangat menghargai hak politik warga negara. Karena itu, dalam kesempatan itu meminta warga tidak salah paham.

“Dan saya sangat menghargai hak-hak politik yang telah dikerjakan oleh seluruh masyarakat Aceh. Saya sangat menghargai, jangan salah pengertian, waduh jangan-jangan nanti Bapak Presiden nggak pernah ke Aceh lagi,” jelasnya disambut tawa pengunjung.

Menurutnya, anggapan seperti itu merupakan kekeliruan besar. Jokowi mengaku sangat menghargai hak-hak politik dari provinsi dan masyarakat mana pun di seluruh Indonesia.

“Pemilu sudah usai, Pilpres juga sudah usai, marilah sekarang konsentrasi kita ke arah pembangunan dan Aceh memiliki kekuatan, memiliki potensi karena ini adalah daerah modal, modal sumber daya alam, modal sumber daya manusia. Saya tahu karena saya tahun 1986, 1987, dan 1988 berada di Lhokseumawe dan di Aceh Tengah,” ungkap Jokowi.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung kilas balik pembukaan Asian Games 2018. Ketika itu, perhelatan olahraga internasional itu menampilkan tarian Ratoh Jaroe dari Aceh.

Baca Juga:  Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Komnas HAM Temukan 8 Pelanggaran HAM

Menurut catatan AcehHerald.com, pada pemilihan presiden lalu, pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin kalah telak di Aceh. Presiden petahana itu hanya mendapat sekitar 400-an ribu suara, sedangkan pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno mendapat lebih dari 2 juta suara.

Sebelumnya Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyampaikan ucapan selamat datang kepada Jokowi. Kemudian dilanjutkan dengan ucapan maaf.

“Atas nama rakyat dan Pemerintah Aceh, Bapak Presiden, kami mengucapkan selamat datang kepada Bapak dan rombongan dan mohon maaf kalau ada kesilapan kami di masa yang lalu,” kata Nova disambut tepuk tangan undangan.

Lebih jauh Nova menjelaskan kehadiran Jokowi serta menteri ke kegiatan Kenduri Kebangsaan menjadi sebuah kebanggaan bagi masyarakat Tanah Rencong. Hal itu karena kegiatan kenduri tersebut menjadi momentum menjadikan Aceh lebih maju dan hebat.

“Harapan kami, pemerintah di bawah kepemimpinan Bapak Jokowi berkenan untuk terus memberikan dukungannya, bantuannya, sumbangsihnya sehingga semangat kami untuk membawa Aceh ke perubahan yang signifikan untuk Aceh yang bergenerasi maju, insyaallah akan terus berkobar,” jelasnya.

Setelah itu, Nova melanjutkan sambutan dengan menyampaikan banyak permintaan. Di antaranya agar pemerintah pusat mempercepat implementasi MoU Helsinki serta masa berlaku dana Otsus tidak hanya sampai 2027. (bsb)

Editor : M Nasir Yusuf

Berita Terkini

Haba Nanggroe