Lima Bulan Dirawat RSJ Banda Aceh, “Markonah” Kembali Jadi Wanita Normal

  PEUREULAK I ACEH HERALD.com Markonah (43), penduduk Gampong Seuneubok Rawang Kecamatan Peureulak Timur, Aceh Timur yang hilang ingatan sejak 2016, kembali jadi wanita normal setelah lima bulan lebih dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh. Markonah yang bernama asli Nuriah binti Abdullah, diantar langsung pihak RSJ Banda Aceh dengan ambulan dan tiba di … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

 

PEUREULAK I ACEH HERALD.com

Markonah (43), penduduk Gampong Seuneubok Rawang Kecamatan Peureulak Timur, Aceh Timur yang hilang ingatan sejak 2016, kembali jadi wanita normal setelah lima bulan lebih dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh.
Markonah yang bernama asli Nuriah binti Abdullah, diantar langsung pihak RSJ Banda Aceh dengan ambulan dan tiba di kantor camat Peureulak Timur, Selasa (4/2/2020) sekitar pukul 11.30 WIB.
Kepulangan wanita paruh baya yang sempat luntang-lantung selama enam tahun akibat hilang ingatan itu, disambut gembira anak-anaknya bersama Muspika Peureulak Timur yang memang sudah menunggu kepulangan Markonah.
Camat Peureulak Timur, Mukhtaruddin Yusuf, MAP mengapresiasi upaya manajemen
RSJ Banda Aceh yang telah merawat Markonah sampai sembuh secara gratis

“Saya atas nama bupati menyampaikan terima kasih kepada pimpinan RSJ Banda Aceh yang telah mengembalikan Markonah menjadi wanita normal lagi,” ujar Mukhtaruddin kepada AcehHerald.com, Rabu (5/2/2020).
Dikatakan Mukhtaruddin, Markonah dirujuk ke RSJ Banda Aceh atas perintah Bupati Aceh Timur, H. Hasballah H M. Thaeb pada pertengahan Agustus 2019 lalu.
Selama itu pula, lanjut Mukhtaruddin, Markonah menjalani perawatan intensif di RSJ Banda Aceh. Namun pada akhir Januari 2020, secars medis Markonah dinyatakan sembuh dari penyakit gangguan jiwa.
Sebelum diantar ke kampung halamannya di Peureulak Timur, Selasa (4/2/2020), Markonah terlebih dahulu dibekali uang saku Rp 1.250.000 dari zakat staf RSJ Banda Aceh.
Seperti diberitakan sebelumnya, Markonah dirujuk ke RSJ Banda Aceh, Agustus 2019 lalu karena menderita gangguan jiwa.

Wanita tiga anak ini, diduga hilang ingatan akibat dipoligami mantan suaminya.
Diduga stres berat akibat dimadu suami tercintanya itu, Markonah terganggu ingatannya sehingga ia luntang lantung di seputaran jalan negara Peureulak-Langsa. Banyak warga menyapanya “Markonah” setiap kali bertemu di jalanan.
Terakhir, Markonah berkemah alias membuat rumah gubuk plastik dipinggir jalan aspal Desa Alue Tho Kecamatan Peureulak Timur.

Baca Juga:  Mensinergikan Layanan, Mahkamah Syar'iyah Lhokseumawe dan DP3AP2KB jalin kerjasama

Atas kepedulian Camat Peureulak Timur, Mukhtaruddin Yusuf, S.Sos MAP, Markonah diboyong ke RSJ Banda Aceh Agustus 2019 lalu.
Menurut Mukhtaruddin, Markonah sudah beberapa kali dilakukan upaya penanganan untuk berobat ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Banda Aceh. Tapi ia tetap tidak mau dan selalu minta pulang, tambah M Rida.S.Sos, Sekdes Seuneubok Rawang ketika itu.
Meski memiliki anak, Markonah justru memilih hidup berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Kadang ia tidur di meseum Peureulak atau tidur di halte Dinas Perhubungan di Kota Peureulak.

Penulis : Ridwan Suud (Langsa/Aceh Timur)

Teks Foto: Markonah (berkerudung) foto bersama Muspika saat tiba di kantor camat Peureulak Timur, Aceh Timur, Selasa (4/2/2020).

Berita Terkini

Haba Nanggroe