
KOTA JANHO I ACEH HERALD
BUPATI Aceh Besar Mawardi Ali kembali menegaskan komitmentnya untuk maju dalam kontestasi politik di tahun 2024. Seperti pernah diungkapkan sebelumnya, Mawardi membidik Kursi Aceh 1 atau Gubernur Aceh. “Saya sudah katakan sebelumnya, jika Allah mengizinkan dengan ridhaNya, saya akan maju dalam kontestasi politik tahun 2024 untuk Pilkada Gubernur Aceh,” kata Mawardi Ali, Sabtu (01/01/2022) malam dalam sebuah kesempatan bincang bincang di Jantho Panorama Park (JPP).
Seperti diketahui, Mawardi Ali adalah DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Aceh menggantikan posisi Anwar Ahmad yang mantan Wabup Aceh Besar. Dengan posisi sebagai ‘bos’ PAN Aceh, Mawardi tak punya halangan berarti dari internal partai, untuk menuju ajang kontestasi Aceh1. Sebelumnya, Mawardi juga pernah mengemukakan tekadnya untuk maju menuju Aceh 1.
Pada bagian lain, Mawardi menyatakan, Aceh Besar butuh tenaga muda nan enerjik untuk masa mendatang. Karena tantangan yangakan dihadapi juga akan lebih kompleks, untuk itu pemimpin mileneals yang punya daya tarung dan spirit lebih tentu menjadi solusi utama. “Saya siap untuk menyerahkan estafet leader Aceh Besar ini untuk kaum muda. Tentunya mereka harus siap secara fisik dan mental untuk sebuah kepemimpinan yang dinamis dan bergerak cepat,” tutur Mawardi.
Menilik kondisi Aceh Besar saat ini, daerah yang punya jangkauan wilayah yang merupakan satu satunya wilayah di Aceh yang belum dimekarkan itu, memiliki partai politik yang umumnya dipimpin oleh orang muda. Seperti Partai Amanat Nasional (PAN) yang dipimpin oleh Iskandar Ali, Partai Aceh yang dipimpin oleh Mukhlis Basyah (Adun Mukhlis), PKS Aceh Besar yang dipimpin Hanifullah, Golkar yang dipimpin oleh Muhibuddin Ibrahim (Ucok Sibreh) serta Parta Demokrat Aceh Besar yang dikomandani oleh HT Ibrahim.
Jajaran pimpinan partai yang terhitung dominan dalam kontestasi politik tahun 2019 lalu, sudah cukup untuk menjadi konsideran jika kursi Bupati Aceh Besar tahun 2024 akan menjadi pertarungan kontestasi anak anak muda.
Mawardi sendiri menolak dengan keras untuk menyebutkan figur yang ia siapkan dari internal partai untuk meraih estafet suksesi jabatan Bupati Aceh Besar. “Kami ada mekanisme internal yang telah diatur oleh partai. Dan itu adalah ketentuan baku yang harus diikuti oleh kader,” tutur Mawardi seraya menolak menyebutkan kalkulasi peluang PAN untuk memperpanjang hegemoni politik di Aceh Besar. .