
JAKARTA – Direktur Utama Bank Aceh Syariah (BAS), Haizir Sulaiman, mengatakan BAS mengalami pertumbuhan yang sangat positif di tengah pandemi Covid-19. Hingga November 2021 aset Bank Aceh mencapai Rp.29,7 triliun rupiah. “Pertumbuhannya berkisar pada angka 60 persen,” kata Haizir saat peresmian BAS Cabang Jakarta, Senin 20 Desember 2021.
Ia menyebutkan paska konversi menjadi perbankan syariah, total Aset mencapai Rp.29.7 triliun, dengan Pembiayaan mencapai Rp.16,1 triliun, Dana Pihak Ketiga Rp 25,8 triliun dengan predikat status sehat. “Alhamdulillah dengan modal tersebut dan dengan digitalisasi yang ada, khusus Cabang Jakarta kita konsepkan semi digital. Mudah-mudahan menjawab tantangan kekinian dan di masa depan,” kata Haizir.
Hal itu diungkapkan Haizir sejenak Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah, meresmikan Kantor Bank Aceh Syariah Cabang Jakarta, Senin (20/12/2021) kemarin.
Kantor Cabang BAS di Jakarta menjadi Kantor Cabang ke- 27 BAS, yang telah digagas pada pada tahun 2008. Berbagai persiapan telah dilakukan bahkan diagendakan bahwa Kantor Cabang BAS Jakarta akan dibuka di Melawai kawasan Blok M. Namun akibat berbagai kendala, akhirnya pembukaan kantor tidak terlaksana. Pada tahun 2014 kembali diagendakan peresmian Bank Aceh yang direncanakan bakal dibuka di Kebun Sirih, tapi juga belum terlaksana.
Lantas di tahun 2018, digagas kembali pendirian Bank Aceh Cabang Jakarta dalam kegiatan yang diikuti oleh tokoh nasional asal Aceh di Jakarta. “Salah satu keputusan penting dalam kegiatan yang dipimpin Gubernur Aceh itu adalah Bank Aceh harus hadir di Jakarta. Atas dorongan dan kerjasama semua pihak, dan izin OJK, akhirnya Bank Aceh Syariah Cabang Jakarta diresmikan.”
Haizir melanjutkan, jika saat ini Bank Aceh Syariah punya 185 kantor. Di antaranya adalah 1 kantor pusat, 27 kantor cabang, 93 kantor cabang pembantu, 29 kantor kas, 25 kantor payment point dan 12 mobil kas berikut dengan ATM.
Untuk mendukung pertumbuhan Bank Aceh, Pemerintah Aceh didukung DPR Aceh setuju untuk menambahkan modal senilai Rp.200 miliar pada akhir tahun 2021 ini. Sementara untuk tahun 2022, pemerintah Aceh didukung oleh DPRA, telah sepakat dan memutuskan untuk menambah modal sebesar Rp 500 miliar.
Sementara saat meresmikan Kantor BAS Cabang Jakarta, Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, mengatakan, kehadiran BAS di ‘jantung ibu kota’ tersebut, merupakan wujud dukungan dari Pemerintah Aceh dalam mendukung aktivitas layanan transaksi perbankan.
Nova mengharapkan kehadiran BAS harus mampu memberikan dukungan bagi akselerasi pengelolaan keuangan, baik untuk sektor swasta maupun pemerintah daerah. “Bank Aceh Syariah Cabang Jakarta harus mampu menjadi representasi bagi kemajuan perekonomian Aceh, dan mampu berkontribusi bagi pembangunan nasional,” kata Nova.
Selaku Pemegang Saham Pengendali, Nova berharap bank milik rakyat Aceh itu dapat terus tumbuh dan berkembang sebagaimana filosofi Bunga Seulanga sebagaimana logo Bank Aceh Syariah. Apalagi BAS merupakan salah satu representasi pertumbuhan dan kemakmuran serta kesejahteraan masyarakat Aceh yang holistik. Karenanya BAS harus dapat bersaing dengan bank-bank lain yang telah lebih dahulu hadir di pusat ekonomi dan bisnis ibu kota Jakarta. “Untuk mampu bersaing, Bank Aceh Syariah tentu harus tangkas dalam mengembangkan sisi teknologi informasi secara adaptif di setiap produk layanan,” ujar Nova.