
BANDA ACEH I ACEHHERALD.com – Jumlah pelancong yang menghabiskan liburan akhir tahun ke Sabang dari tahun ke tahun terus meningkat. Namun, berapa jumlah pelancong yang akan menghabiskan liburannya di bekas Pulau Bebas Sabang?
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin mengakui data riil jumlah wisatawan yang akan dan sedang menikmati keindahan Pulau Weh dan Pulau Rubiah itu untuk tahun ini belum bisa diperoleh.
Namun, kalau kita melihat jumlah pelayaran kapal dari 6 kali sehari kini menjadi 8 kali sehari pastilah ada banyak perubahan jumlah pelancong ke Sabang, “Kita berharap jumlah penyeberangan ke Ulee Lheue – Balohan bisa lancar-lancar saja,” kata Jamaluddin.
Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin yang ditemui AcehHerald.com selepas pertemuan para pelaku pariwisata Aceh dengan Konsul Jenderal Malaysia di Medan, Aiyub bin Omar mengatakan jumlah kunjungan turis diprediksi lebih banyak dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Sebelumnya seperti diberitakan AcehHerald.com, arus penumpang kapal dari pelabuhan penyeberangan Ulee Lheue menuju Balohan Sabang, terlihat membludak, sejak sepekan terakhir.
Pihak ASDP selaku operator kapal penyeberangan menambah jadwal pelayaran Ulee Lheue-Balohan (PP) menjadi empat kali pulang pergi setiap hari. Sementara sebelumnya hanya tiga kali pulang pergi.
Menurut Supervisi Lintasan ASDP, Husaini, lonjakan penumpang itu terjadi sejak tanggal 22 Desember 2019 seiring dimulainya jadwal libur sekolah. Data dari pihak syahbandar Ulee Lheue mengungkapkan jumlah penumpang yang diseberangkan dari Banda Aceh menuju Sabang dalam kurun waktu 22 s/d 26 Desember 2019 mencapai 8000 orang lebih.
Angka itu dipastikan makin melonjak tajam hingga mencapai puncaknya pada tanggal 30 Desember besok, seiring makin mendekatkannya waktu pertukaran tahun 2019-2020.
Penyeberangan dari Ulee Lheue – Balohan dilayani dua kapal feri yaitu KMP Tanjung Burang dan KMP BRR. Penumpang kapal lambat itu umumnya warga lokal dari seluruh Aceh, terutama yang membawa kendaraan bermotor ke Sabang. Selain itu juga wisatawan domestik lintas provinsi. Sementara wisatawan mancanegara serta mereka yang tak membawa kendaraan lebih memilih naik kapal cepat.
Sementara penyeberangan kapal cepat dilayani sedikitnya empat kapal cepat milik swasta setiap harinya.
Penulis : M Nasir Yusuf