Pembangunan Rumah Dinas Ketua DPRK Aceh Tengah Jadi Sorotan

TAKENGON | ACEH HERALD- Aktivis dan masyarakat Aceh Tengah menyesalkan pelaksaan pembangunan rehab rumah dinas pimpinan DPRK Aceh Tengah yang sedang berlangsung saat ini. Pengerjaan rehabilitasi rumas dinas yang menelan biaya lebih dari Rp 400 juta itu dilaksanakan di tengah ekonomi masyarakat morat-marit akibat dampak pandemi Covid 19. Seorang warga Takengon, Syamsul Bahri Aman Salsa … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Ketua DPRK Aceh Tengah, Arwin Mega

TAKENGON | ACEH HERALD-

Aktivis dan masyarakat Aceh Tengah menyesalkan pelaksaan pembangunan rehab rumah dinas pimpinan DPRK Aceh Tengah yang sedang berlangsung saat ini. Pengerjaan rehabilitasi rumas dinas yang menelan biaya lebih dari Rp 400 juta itu dilaksanakan di tengah ekonomi masyarakat morat-marit akibat dampak pandemi Covid 19.

Seorang warga Takengon, Syamsul Bahri Aman Salsa kepada AcehHerald.com mengaku kecewa dan menyesalkan sikap pimpinan dewan tersebut.

“Seharusnya mereka lebih memikirkan bagaimana nasib rakyat di tengah krisis akibat pandemi saat ini, bukan malah membuat program yang hanya untuk kepentingan kelompok dan golongan mereka saja,” ujar Samsul.

Senada dengan Samsul, aktivis muda Gayo, Satria Darmawan juga menyoroti anggaran pembangunan pavilium rumah ketua DPRK Aceh Tengah, Arwin Mega tersebut yang menelan anggaran Rp 483.000.000.

Menurut Satria, Renovasi itu dinilai tidak layak dilakukan di tengah pandemi Covid-19, apalagi saat ini masyarakat Aceh Tengah sedang sulit perekonomiannya akibat kebijakan PPKM.

Ketua DPRK Aceh Tengah, Arwin Mega ketika dicoba konfirmasi terkait masalah ini melalui Whatsaapnya, tidak membalas pesan yang disampaikan kepadanya, meski pesan tersebut sudah tercontreng dua tanda sudah terkirim.

Kemudian dicoba telpon beberapa kali, politisi PDIP yang juga mantan Ketua Partai PDIP Aceh Tengah tersebut, juga tidak mengangkatnya. Padahal dilayar hp tertulis “Berdering”, pertanda hp nya sedang aktif.

Sekretaris Dewan DPRK Aceh Tengah, Drs Windi Darsa MM, yang dihubungi AcehHerald.com hanya membalas singkat pesan melalui Whatsaapnya.

“Wass mohon maaf dinda Sekwan ataupun Sekretariat Sesuai Tata tertib DPRK tidak Dibeti Kewenagann Sebagai Juru bicara yang diberi hanya Pimpinan DPRK Dinda,” demikian bunyi pesan Whatsaap dari Sekwan.

Robby

Baca Juga:  Ketua DPRK Banda Aceh Minta Kadis Kominfotik Blokir Konten Judi Online

Berita Terkini

Haba Nanggroe