ACEH HERALD.com – Para pelaku pariwisata yang tergabung dalam Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) dan Astindo di Tanah Rencong sangat mendukung Pemerintah Aceh yang akan menjadikan sektor pariwisata menjadi program unggulan pembangunan Aceh ke depan.
Hal itu dikemukakan Ketua DPD ASPPI Aceh, Azwani Awi kepada AcehHerald.com menanggapi pernyataan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah saat membuka Dialog pembangunan pariwisata pada Forum Silaturahmi Aceh Meusapat II, di aula kantor Badan Penghubung Pemerintah Aceh, Jakarta Pusat, Sabtu, 21 Desember 2019.
Menurut Azwani Awi, apa yang disampaikan Plt Gubernur Aceh memang sudah menjadi trend dunia ke depan. “Negara-negara maju di masa mendatang akan memprioritaskan pembangunan dan pengembangan ekonomi negaranya dari sektor pariwisata. Mereka tidak lagi menggantungkan pendapatan negaranya pada sektor pertambangan,” tegas Azwani yang akrab disapa dengan panggilan Popon.
Jadi, tambahnya, untuk menjadikan rakyat dan daerah Aceh ke depan lebih makmur, sektor pariwisata harus menjadi andalan. “Apalagi data statistik sudah menunjukkan pertumbuhan ekonomi Aceh dari sektor pariwisata sudah sangat membaik. Meski saat ini masih berada di peringkat delapan,” katanya.
Hal senada dikemukakan Wakil Ketua DPD ASTINDO Aceh, Umar Machtub. Menurut Direktur PT Delta Menara Kreatif (DMK) yang bergerak di sektor travel agen ini, kalau ekonomi rakyat Aceh ingin maju, semua pihak harus mendukung pilihan Plt Gubernur Aceh yang akan menjadikan pariwisata sebagai program unggulan pembangunan Aceh ke depan.
“Kami melihat apa yang dikatakan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah sangat realistis. Kami sebagai pelaku pariwisata memberikan apresiasi pada keinginan Pak Nova,” kata Umar.
Sebab, tambahnya, kita melihat negara-negara maju, termasuk Arab Saudi kini lebih fokus pada pengembangan dan pembangunan sektor pariwisatanya. “Raja Salman saat ini sedang melakukan revolusi besar-besaran untuk memajukan pariwisata di negaranya. Arab Saudi saat ini telah membuka kran untuk turis mancanegara, tidak hanya terbatas untuk wisatawan muslim,” kata Umar Machtub.
Pernyataan Azwani Awi dan Umar Machtub juga diamini dua pelaku wisata lainnya yang bergerak di Biro Perjalanan, Andi Rizal dari Zalyan Travel dan Faisal dari Traverious Travel.
Penulis/Editor : M Nasir Yusuf
