Suami Setia, Gali Kuburan Istri Positif Covid-19, Jenazah Aisyah Dimandikan Ulang

TENGERANG | ACEH HERALD- Suami setia, tidak tega isterinya dimakamkan dengan protokol Covid-19. Akhirnya membongkar kembali kuburan istri, Aisyah yang dinyatakan positif COVID-19 di Banten. Tepatnya di Kampung Cidadap, Kelurahan Tinggar, Kecamatan Curug, Kota Serang. Setelah diongkar, jenazah sang istri dikeluarkan dari peti lalu dimandikan ulang oleh sang suami, Zahroni. Setelah itu, istrinya, Aisah dimakamkan … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

 ILUSTRASI Gali liang kubur jenazah Covid-19. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]
TENGERANG | ACEH HERALD-

Suami setia, tidak tega isterinya dimakamkan dengan protokol Covid-19. Akhirnya membongkar kembali kuburan istri, Aisyah yang dinyatakan positif COVID-19 di Banten. Tepatnya di Kampung Cidadap, Kelurahan Tinggar, Kecamatan Curug, Kota Serang.

Setelah diongkar, jenazah sang istri dikeluarkan dari peti lalu dimandikan ulang oleh sang suami, Zahroni. Setelah itu, istrinya, Aisah dimakamkan kembali.

Peristiwa itu terjadi, Sabtu (26/6/2021) lalu. Kuburan jasad COVID-19 dibongkar itu awalnya viral di media sosial lewat video berdurasi 17 detik.

Dalam video itu pembongkaran makam juga dilakuan warga sekitar. Pembongkaran makam dilakukan pada hari kelima setelah dikebumikan, karena pihak keluarga tidak terima almarhumah istrinya dimakamkan secara protokol Covid-19.

Sebab, pihak rumah sakit belum memberikan hasil tes usap kepada pihak keluarga yang menyatakan meninggal karena terpapar Covid-19.

“Terus terang saja, semua anak-anak saya, dan saya sendiri selalu ada ganjalan aja. Kayanya gimana sih ada yang disembunyikan, jadi saya penasaran. Anak saya minta dibuka lagi (makam), saya ikutin biar anak merasa tenang,” kata Zahroni kepada wartawan di rumahnya, Senin (28/6/2021).

Saat dibongkar, jenazah Aisah dikeluarkan dari peti untuk dimandikan, disholatkan. Lalu dikafani kembali sesuai syariat Islam.

“Setelah lima hari pemakaman baru dibongkar lagi,” ujarnya.

Dijelaskan Zahroni, istrinya meninggal pada Senin (21/6/2021) lalu setelah tiga hari mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Banten.

Pihak rumah sakit menyatakan almarhumah meninggal dalam kondisi positif Covid-19.

Namun, pihak keluarga tidak mendapatkan surat hasil swab.

Pihak keluarga hanya mendapatkan surat kematian yang menerangkan bahwa Aisah meninggal dunia karena sakit.

“Saya mau menanyakan ke rumah sakit yang sesungguhnya, bilangnya gitu (positif). Tapi nyatanya tanda buktinya suratnya tidak ada selembar pun, adanya surat kematian saja. Tidak ada surat bukti bahwa istri saya kena Covid, sampai sekarang belum,” ucapnya.

Baca Juga:  Mahasiswa USK Diminta Kampanyekan Bahaya Covid-19 kepada Masyarakat

Roni menjelaskan saat masuk rumah sakit istrinya hanya mengeluhkan darah tinggi dan ada asmanya.

“Tiga hari dirawat di rumah sakit kemudian meninggal, katanya positif Covid-19. Tapi, saya belum menerima hasil tesnya,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Lurah Tinggar Ahmad Bazuri mengatakan, pihaknya baru mendapatkan surat keterangan hasil swab almarhumah sehari setelah makamnya dibongkar atau pada Minggu (27/6/2021) kemarin.

“Sudah eksekusi (makam dibongkar) ada WhatsApp ke saya dari pihak Puskesmas bahwa almarhumah dinyatakan positif, langsung saya share ke keluarga hasil dari rumah sakit,” ucapnya.

Berita Terkini

Haba Nanggroe