Aceh Berduka, Mantan Gubernur Syamsuddin Mahmud Meninggal Dunia

BANDA ACEH | ACEH HERALD Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun. Aceh kembali berduka. Seorang pemikir dan pelaksana pembangunan Aceh berpulang ke rahmatullah sekitar pukul 10.40 WIB, Sabtu (22/5/2021) hari ini. Kabar duka meninggalnya guru besar Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dan mantan Gubernur Aceh, Prof. Dr. H. Syamsudin Mahmud dibenarkan Akmal, salah seorang kemenakannya … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Prof Dr Syamsuddin Mahmud, mantan Gubernur Aceh, meninggal Sabtu (22/5/2021).

BANDA ACEH | ACEH HERALD

Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun. Aceh kembali berduka. Seorang pemikir dan pelaksana pembangunan Aceh berpulang ke rahmatullah sekitar pukul 10.40 WIB, Sabtu (22/5/2021) hari ini.

Kabar duka meninggalnya guru besar Universitas Syiah Kuala Banda Aceh dan mantan Gubernur Aceh, Prof. Dr. H. Syamsudin Mahmud dibenarkan Akmal, salah seorang kemenakannya yang bertugas di bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh.

Menurut Akmal, Prof Syamsuddin Mahmud kelahiran Lampoh Lada, Beureunuen Kecamatan Mutiara, Pidie, 24 April 1934 itu yang meninggal dunia di ruang ICCU Pinere RSUDZA Banda Aceh, Sabtu (22/5/2021) akan dikebumikan di kampung halamannya di Lampoh Lada Beureunuen.

Prof Dr Syamsuddin Mahmud bersama fotografer Hr Serambi Indonesia, Bedu Saini

Namun saat ini, kata Akmal, jenazah Abua masih dalam prosesi fardhu kifayah di Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin. “Insya Allah akan segera diberangkatkan ke Beureunuen untuk pelaksanaan fadhu kifayah lainnya dan pemakaman,” katanya.

Kabar duka meninggalnya guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, dan ahli uang giral itu cepat beredar di berbagai grup WhatshApp dan sejumlah media sosial lainnya di Tanah Air.

Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Jakarta dan Universitas of Ghent, Belgia, tercatat sebagai putra Aceh yang memiliki karir moncreng. Di tempatnya mengabdi, Syamsuddin Mahmud sempat menjadi Dekan FE dan Wakil Rektor.

Di luar kampus, Syamsuddin Mahmud sempat memimpin Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) selama 11 tahun sejak 1982-1993, sampai beliau terpilih dan dilantik menjadi Gubernur Aceh menggantikan rekan sejawatnya Prof Dr Ibrahim Hasan MBA.

Sukses memimpin Aceh pada periode pertamanya, 1993-1998, Syamsuddin Mahmud kembali mendapat kepercayaan untuk memimpin periode keduanya 1998-2003. Namun, sayangnya pada periode keduanya, guru besar Unsyiah itu dipaksa mengakhiri masa jabatannya pada tahun 2020.

Baca Juga:  Momentum PON harus Jadi Tonggak Pertumbuhan Ekonomi Aceh

Sebagai seorang guru, Syamsuddin Mahmud sangat peduli terhadap kemajuan pendidikan Aceh. Kalau pada masa Gubernur Ibrahim Hasan, untuk meningkatkan kualitas lulusan siswa SMA di Aceh agar bisa masuk perguruan tinggi ternama di tanah air, beliau membentuk Kelas Unggul di sejumlah sekolah tingkat SMA.

Namun, Syamsuddin Mahmud melakukan kebijakan lebih sempurna dengan langsung mendirikan sekolah unggul. Ada SMA Negeri Modal Bangsa, SMA Negeri Tunas Bangsa (khusus bidang olahraga), dan terakhir  Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Ruhul Islam Anak Bangsa (RIAB).

Ketiga sekolah unggul yang didirikan Syamsuddin Mahmud kini sudah menghasilkan lulusannya hingga ke luar negeri. Ada yang berprestasi di bidang pemerintahan, militer, akademi, atlet, dan ahli di bidang agama.(*)

Berita Terkini

Haba Nanggroe