
RAMALLAH | ACEH HERALD
PRESIDEN Palestina Mahmoud Abbas pada Senin (10/5) membatalkan perayaan Idul Fitri untuk berduka atas kematian para martir dalam serangan zionis Israel di Jalur Gaza. Menurut kantor berita resmi Palestina WAFA, Abbas membatasi perayaan Idul Fitri pada Kamis (13/5/2021) dan memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang untuk mengenang warga Palestina yang menjadi martir.
Akibat pengeboman Israel di Gaza, lebih dari 20 warga Palestina termasuk sembilan anak tewas, kata WAFA dilansir Republika.co.id, Rabu (12/5/2021).
Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, sedikitnya 305 orang juga terluka ketika pasukan Israel menembakkan peluru karet, gas air mata, dan granat kejut ke arah warga Palestina yang sedang berjaga untuk mencegah kemungkinan penggerebekan oleh ekstremis Yahudi.
Sejak pekan lalu, ketegangan memuncak di wilayah Sheikh Jarrah saat pemukim Israel mengerumuni usai pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina. Warga Palestina yang memprotes menjadi sasaran pasukan Israel.
Dilansir Anadolu Agency, Selasa (11/5), faksi perlawanan Palestina di Jalur Gaza mengumumkan peluncuran Operasi Pedang Al-Quds pada Selasa karena ketegangan terus meningkat.
“Sebagai bagian dari operasi, sebuah kendaraan lapis baja militer milik pasukan pendudukan di Jalur Gaza utara dihantam dan serangan roket dilakukan di Yerusalem,” kata Kamar Gabungan Operasi Militer untuk Faksi Palestina dalam sebuah pernyataan.
Tembakan roket intensif diluncurkan ke posisi musuh di sekitar Tel Aviv dan wilayah pendudukan.
“Kami sebelumnya memperingatkan musuh tidak bersikeras menyerang situs suci kami dan orang-orang kami. Namun, musuh melanjutkan kebrutalannya, jadi sekarang saatnya membayar harga,” tambah mereka.
Pengalaman militer mereka sudah cukup kuat dalam membela warga Palestina. Menurut mereka, Israel merupakan musuh pengecut karena menyerang situs suci, seperti Masjid Al-Aqsa dan Al-Quds.
Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel 1967 dan mencaplok seluruh kota pada 1980, sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat dunia.
Gempuran Roket Hamas
Militan Palestina, Hamas, menembakkan lebih dari 200 roket ke Israel sebagai serangan balasan atas gempuran udara negara Yahudi itu ke Palestina. Dari ratusan roket yang dibombardir ke Israel itu, beberapa di antaranya berhasil menembus Iron Dome.
Sebagai informasi, Iron Dome merupakan sistem pertahanan udara Israel. Iron Dome dikembangkan oleh perusahaan Israel, Rafael Advanced Defense Systems dan Israel Aerospace Industries, dengan dukungan finansial dan teknis dari Amerika Serikat.
Dilansir Detikcom dari AFP dan The Washington Post, Rabu (12/5/2021), sirine serangan udara terdengar di seluruh Tel Aviv, saat ratusan roket terus menghujani Israel.
Juru bicara Israel, Jonathan Conricus mengatakan, lebih dari 90 persen roket yang dibombardir Hamas berhasil dicegat oleh Iron Dome.
Pasa Selasa (11/5) waktu setempat, militer Israel kembali mengklaim bahwa 90 persen roket yang mencapai wilayah udara Israel dihancurkan oleh Iron Dome. Pejabat militer Israel itu, mengatakan sekitar 500 rudal telah ditembakkan dari Gaza sejak awal konflik.
Meski mayoritas berhasil ditangkal, namun 10 persen roket yang ditembakkan Hamas berhasil menembus Iron Dome. Sebuah pipa milik perusahaan energi Israel pun terkena serangan udara Hamas tersebut akibat Iron Dome gagal mencegat.
Video yang disiarkan oleh Channel 12 menunjukkan kobaran api yang membumbung dari tempat yang tampak seperti tong bahan bakar besar di dekat kota Ashkelon di Mediterania Israel, selatan Tel Aviv.
Selain itu, Juru bicara polisi Israel Mickey Rosenfeld mengatakan bahwa sebuah bus kosong di Holon, selatan Tel Aviv, juga terkena serangan udara Hamas. Sebuah roket juga jatuh di Rishon Letzion di Israel tengah.
Dua perempuan Israel dilaporkan tewas akibat roket yang ditembakkan dari Gaza itu. Pusat medis Barzilai setempat mengatakan sedang merawat 70 orang yang terluka.(*)
- dari berbagai sumber