Pos Komando Gampong Efektif Tekan Kasus Covid-19 di Aceh

BANDA ACEH I ACEH HERALD
JANGKITAN Covid 19 di Aceh, trendnya masih belum turun. Seperti dilaporkan Jubir Satgas Covid Aceh, Saifullah Abdul Gani (SAG), dinihari ini, data akumulatif kasus Covid-19 di Aceh, per 30 April 2021, kasus Covid-19 sudah mencapai 11.045 kasus/orang. Para penyintas yang sudah sembuh sebanyak 9.598 orang. Pasien masing dirawat 9.598 orang, dan jumlah meninggal dunia sebanyak 438 orang.
Sementara kasus terkonfirmasi baru adalah, 78 kasus Covid-19 dalam waktu 24 jam terakhir, pasien sembuh bertambah 83 orang, dan satu orang dilaporkan meninggal dunia.
Kasus baru meliputi warga Banda Aceh 30 orang, Aceh Besar 12 orang, Pidie sembilan orang, Lhokseumawe enam orang, Gayo Lues lima orang, dan Aceh Timur tiga orang. Kemudian Aceh Utara, Sabang, dan warga Aceh Barat, sama-sama dua orang. Selanjutnya Aceh Tamiang, Langsa, dan Aceh Singkil, masing-masing satu orang. Sedangkan empat lagi dari luar daerah.
Selanjutnya, pasien sembuh bertambah 83 orang, yakni warga Aceh Besar 33 orang, Banda Aceh 20 orang, dan warga Pidie 11 orang. Kemudian warga Gayo Lues, Aceh Tengah, dan Bireuen, masing-masing empat orang. Warga Aceh Selatan dua orang. Selanjutnya, warga Aceh Utara, Bener Meriah, dan Pidie Jaya, sama-sama satu orang. Dua lagi dari luar daerah. “Satu orang yang dilaporkan meninggal dunia warga Bireuen,” tambah SAG
Pada sisi lain, SAG mengatakan, pos lomando (Posko) Gampong dinilai efektif menekan kasus aktif Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Kasus aktif adalah semua kasus Covid-19 dikurangi jumlah yang sembuh dan meninggal dunia, atau kasus yang masih dalam perawatan. Aceh memiliki Posko Covid-19 Gampong paling banyak kedua di Indonesia, setelah Jawa Tengah. “Satgas Nasional melihat ada kolerasi Posko Gampong dengan jumlah kasus aktif. Kian banyak Posko Gampong makin rendah kasus aktif Covid-19 suatu daerah,” tutur juru bicara yang akrab sapa SAG itu.
Ia menjelaskan, Satgas Nasional membandingkan kasus aktif di Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Barat, dan di Kalimantan Barat. Sebagaimana tampak pada laman covid19.go.id, kasus aktif di Jawa Tengah turun selama empat minggu berturut-turut, selaras dengan penambahan 4.463 Posko, hingga 25 April 2021.
Fenomena serupa terjadi di Aceh. Meski persentase kasus aktif sempat naik, namun turun lagi hingga di bawah seribu kasus pada 26 April 2021. Penurunan tersebut seiring dengan penambahan Posko dari 352 menjadi 3.211 Posko pada minggu keempat April 2021.
Kondisi yang sama tampak di Jawa Barat. Penurunan kasus aktif sejalan dengan peningkatan Posko Covid-19 Desa. Menurut Juru Bicara Satgas Covid-19 Nasional, Prof Wiku Adisasmito, ada 3.117 Posko Desa di Jawa Barat, dan terbanyak ketiga di tanah air, kata SAG.
Kondisi sebaliknya di Riau, Sumatera Barat, dan Kalimantan Barat. Jumlah Posko di tiga provinsi itu kurang dari 50 unit. Kasus aktif meningkat secara konsisten dalam empat minggu terakhir, katanya sesuai informasi yang dirilis Satgas Covid-19 Nasional, 29/4/2021.
Berdasarkan fakta tersebut, lanjut SAG, penambahan Posko menjadi salah satu strategi untuk menekan kasus positif Covid-19. Tingginya kasus aktif akibat penambahan kasus positif harian bebih tinggi daripada jumlah pasien yang sembuh. Bila kondisi ini berlangsung terus maka sistem pelayanan kesehatan akan terganggu dan pelayanan menjadi tidak optimal.
Kasus positif harian sempat melonjak di Aceh pada 23/42021, mencapai 91 kasus dalam 24 jam, namun turun menjadi 46 kasus hari berikutnya dan turun lagi menjadi 24 kasus. Kondisi di akhir bulan ini (30/4/2021), kasus aktif di Aceh sebanyak 9.598 orang karena yang sembuh bertambah 83 orang, dan satu orang dilaporkan meninggal dunia. “Satgas Covid-19 perlu mendorong pembentukan Posko Covid-19 di setiap gampong sejalan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat skala mikro di Aceh,” katanya.
Selanjutnya ia mengatakan, pembentukan Posko Covid-19 Gampong sejatinya tidak sekadar formalitas melainkan harus berfungsi dan aktif. Posko Covid-19 Gampong harus aktif monitoring, mensosialisasikan, dan mengedukasi masyarakat terkait Covid-19, sehingga Posko berfungsi secara efektif menekan penyebaran virus corona di tengah-tengah masyarakat, tambah SAG.