
JAKARTA I ACEH HERALD
SETELAH berjalan lebih dari satu dekade, dengan menggandeng breeder dari Kamerun, perusahaan sawit skala nasional, PT Astra Agro Lestari Indonesia (AALI) akhirnya mampu menghasilkan tiga varietas unggul bibit sawit. Bibit baru itu dinilai mampu menjawab tantangan produksi serta kualitasnya, seiring tuntutan efesiensi serta pasar global.
Ketiga bibit karya tim Research and Development AALI itu mampu menghasilkan produksi tandan buah segar (TBS) tidak kurang dari 30 tons/ha/tahun dengan produksi minyak sekitar 8,5 – 9 ton/ha/tahun.
Hal itu diungkapkan CEO AALI, Santosa, dalam acara Talk to the CEO yang kali ini berlangsung secara virtual, Rabu (10/01/2021) kemarin. Varietas baru itu juga punya keunggulan dalam hal pelambatan pertumbuhan seperti batang sawit umumnya. Jika varietas sawit selama ini tumbuh sekitar 60 cm per tahun, maka varietas baru ini hanya 40 cm per tahun. Dengan kondisi itu, sawit varietas baru akan lebih mudah di panen. “Dengan temuan tersebut, industri kelapa sawit akan semakin efektif dan efisien sehingga daya saing, di pasar minyak nabati juga diharapkan akan semakin tinggi,” kata Santosa, dalam acara yang dipandu oleh Host Venny Sofyan itu.
Keunggulan varietas baru itu juga rendemen minyak yang mencapai di atas 20 persen dari varietas yang selama ini dibudidayakan oleh jajaran AALI. Lebih dari itu, umur produktifnya juga sampai 30 tahun, sementara sawit biasa harus direplanting pada usia 25 tahun. “Inovasi ini sekaligus untuk menjawab tantangan di masa depan,” ujar Santosa yang tampil fresh dengan busana casual ala milenials dalam acara itu.

Varietas yang dihasilkan Astra Agro ini merupakan buah dari perjalanan panjang yang dimulai tahun 2008 pada saat mulai kerja sama dengan pihak Kamerun. Kerja sama tersebut ditindak lanjuti dengan evaluasi lapangan dan uji progenik yang di tanam tahun 2013.
Hasilnya diamati berturut-turut selama 4 tahun, dan pada tahun lalu tim R and D Astra Agro berhasil mempertahankan di sidang pelepasan varietas. Varietas tersebut terdiri 3 jenis yang kemudian di beri nama varietas AAL Lestari, AAL Sejahtera, AAL Nirmala.
Komitment jajaran manajemen AALI untuk terus menghasilkan bibit berkualitas untuk mempertahankan dominasi Indonesia di pentas sawit internasional terus dijalankan.Salah satunya adalah dengan mengembangkan tenaga SDM yang handal, termasuk dalam hal tenaga ahli pemuliaan dan agronomist.
Seperti diakui oleh CEO AALI, Santosa, saat ini beberapa orang karyawan divisi R and D perusahaan sawit dengan luasan areal di atas 200.000 hektar itu, sedang menempuh program doctoral di luar negeri, seperti di Inggris dan lainnya.