Pendukung Trump Turun ke Jalan, 10 Orang Ditangkap

[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″] JAKARTA | ACEH HERALD SEJUMLAH pendukung garis keras Capres AS Petahana Donald Trump dilaporkan turun ke jalan-jalan di AS. Mereka memprotes kecurangan di Pilpres yang dimenangkan Joe Biden – Kamala Harris dengan 306 electoral votes. Hingga petang tadi polisi Washington telah menangkap sedikitnya 10 pendukung Trump. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Donald Trump

[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″]

JAKARTA | ACEH HERALD

SEJUMLAH pendukung garis keras Capres AS Petahana Donald Trump dilaporkan turun ke jalan-jalan di AS. Mereka memprotes kecurangan di Pilpres yang dimenangkan Joe Biden – Kamala Harris dengan 306 electoral votes. Hingga petang tadi polisi Washington telah menangkap sedikitnya 10 pendukung Trump.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump disebut-sebut mendukung aksi para simpatisannya yang turun ke jalanan AS dan menyalahkan media atas kekalahannya.

Dilansir AFP, Minggu (15/11/2020) setidaknya 10.000 orang pendukung Trump turun ke jalan. Di antara para pendemo, hanya sedikit yang memakai masker.

Mereka berkumpul di Freedom Plaza kota sebelum berbaris menuju Mahkamah Agung dan mengibarkan bendera yang mengingatkan pada kampanye kampanye Trump. Massa aksi menginginkan Trump menjadi Presiden AS lagi selama satu periode, empat tahun ke depan.

“Presiden Trump pantas untuk melihat siapa yang ada di belakangnya, dia pantas untuk merasakan cinta,” kata Kris Napolitana, dari Baltimore, kepada AFP.

Dia meyakini Trump akan menang pilpres AS jika kecurangan dan penipuan ditemukan. “Saya yakin dia akan menang ketika semua penipuan dan kecurangan ditemukan.”

Kelompok milisi sayap kanan, Proud Boys juga hadir dalam aksi tersebut. Sementara itu pasukan keamanan yang besar dikerahkan untuk mencegah terjadinya bentrok dengan acara anti-Trump di luar Mahkamah Agung.

Sekelompok pengunjuk rasa berdiri di dekatnya, beberapa berteriak tentang keadilan sosial dan pendukung Trump tidak mengenakan masker. Ada sejumlah perkelahian, tetapi tidak ada kekerasan besar yang dilaporkan.

Menjelang sore, polisi Washington mengatakan telah ada 10 penangkapan, termasuk empat karena pelanggaran senjata api dan satu karena penyerangan terhadap seorang petugas polisi, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Baca Juga:  Ini Dia Pidato Perdana Joe Biden Sebagai Presiden AS

Trump Serang Media

Donald Trump kemudian menanggapi aksi pendukung garis kerasnya itu. Awalnya tanggapan Trump itu muncul usai jurnalis Mollie Hemingway mengunggah foto aksi pendukung Trump di Twitter. Mollie menyebut media justru memusuhi pendukung Trump. Trump meretweet cuitan itu sembari menyerang media.

“Terima kasih Mollie. Pers yang Bebas dan Adil telah hilang di negara kita. Mereka hanya menulis tentang apa yang ingin mereka tulis. PENEKANAN!” ujar Trump dalam cuitannya, Minggu (15/11/2020).

Trump kemudian menyebut aksi pendukungnya itu tidak menjadi bahasan di media. Menurut Trump, aksi tersebut tidak dimobilisasi secara khusus atau organik.

“Fake News Media bahkan hampir tidak membahas puluhan ribu orang yang datang ke Washington DC dibentuk secara organik, dan di banyak bagian Negara!” tulis Trump dalam cuitan selanjutnya.(*)

 

Sumber     :     detikcom

Berita Terkini

Haba Nanggroe