
IDI I ACEHHERALD
HASMIYUDDIN alias Apa Radak (52) seorang nelayan warga Dusun Keude, Gampong Blang Gleum Julok, Aceh Timur, ditemukan telah menjadi mayat di tengah laut dengan posisi telungkup ke samping kiri boatnya, Sabtu (08/08/2020) sekitar pukul 19.30 WIB.
Penemuan jasad Apa Radak yang boatnya tersangkut dalam jaring pukat nelayan lainnya itu bermula saat anggota piket Satpolairud Polres Aceh Timur menerima laporan dari nelayan Kecamatan Idi Rayeuk tentang temuan mayat di tengah laut atau sekitar 19 mil dari perairan Kuala Idi.
Atas laporan tersebut, Tim Satpolairud langsung berkoordinasi dengan Basarnas Aceh Timur, TNI AL dan pihak pelabuhan atau PPN Idi Rayeuk, seperti diungkapkan Kasat Polairud Polres Aceh Timur Iptu Zainurrusydi, SH.
Sebelumnya, Abdul Hakim, seorang pawang yang juga nakhoda KM Raudah menginformasikan bahwa saat itu boat Hasmiyuddin terlihat dalam keadaan hidup. Malah boat yang sebelumnya sudah terombang-ambing itu sempat terperosok ke jaring/pukat sebuah boat yang sedang mencari ikan.
Abdul Hakim menyatakan ketika dirinya melihat dalam posisi dekat, Apa Radak memang tidak bernyawa lagi. Sedangkan posisinya sudah dalam keadaan telungkup ke samping kiri boat.
Setelah memastikan bahwa Apa Radak sudah meninggal dunia, Abdul Hakim langsung menarik boat/perahu pancing jenis Oskadon itu bersama jadad Apa Radak ke TPI Idi.
Jasad almarhum tiba dari tengah laut ke TPI Kuala Idi pukul, Minggu dinihari dan langsung disemayamkan di rumah duka.
Menurut keterangan, Sadri (24), anak kandung almarhum, semasa hidupnya, almarhum ayahnya itu punya riwayat sakit lambung dan sakit asam urat. Malah ketika almarhum pergi memancing, kondisinya masih dalam status berobat jalan.
Masih menurut Sadri, almarhum pergi ke laut dengan menggunakan boat pancing jenis Oskadon dan pergi hanya seorang diri. “Hampir setiap kali pergi memancing, almarhum ayahnya tetap pergi seorang diri,” terang Sadri sedih.
PENULIS : RIDWAN SUUD (ACEH TIMUR/KOTA LANGSA)