
LANGSA I ACEHHERALD.com
Diduga karena tidak transparan dalam pengelolaan Anggaran Dana Desa (ADG) Gampong Kuala Langsa Kecamatan Langsa Barat diprotes warga setempat. Mereka mengharapkan pengelolaan uang untuk masyarakat miskin itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kecurigaan warga terhadap penggunaan anggaran dalam setiap paket pembangunan di desa itu, berujung ke kantor keuchik atau kepala desa menuntut transparansi ADG. ” Kami meminta penggunaan anggaran gampong terbuka kepada warga,” ujar Iskandar koordinator aksi di kantor Keuchik Kuala Langsa, Selasa (2/6/2020)
Dalam aksi itu, Iskandar dan sejumlah warga yang ikut protes mengungkapkan pengelolaan anggaran Gampong Kuala Langsa sangat tidak transparan. Sebab, banyak program kegiatan yang mengunakan anggaran negara itu tidak diketahui warga melalui rapat.
Di antaranya, proyek renovasi meunasah, proyek pengadaan mesin pembuat sirup manggroe yang angkanya disebut-sebut mencapai Rp 45 juta. Lalu ada lagi pengadaan piring PKK, pembuatan sertifikat tanah dan yang terakhir pembuatan prasasti yang pekerjaannya belum terealisasi.
Tak puas hanya berorasi di kantor keuchik, beberapa warga pergi menemui pimpinan DPRK Kota Langsa untuk menyampaikan aspirasi mereka terkait kondisi keuangan ADG Kuala Langsa. Belum diketahui dengan siapa warga bertemu anggota dewan di lembaga wakil rakyat itu.
Penulis Ridwan Suud