LHOKSEUMAWE|ACEHHERALD.Com-Walikota Lhokseumawe Dr Sayuti Abubakar SH MH menyampaikan gerakan yang dilakukan selama ini untuk mencari dana menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan siapa ia bertemu di Jakarta serta sidak yang dilakukan terhadap ruko tempat penangkaran sarang waled bagian dari melihat secara dekat bahwa tempat itu tidak ada izin. Terhadap gerakan yang dilakukan selama ini, Forum Komunikasi Masyarakat Peusangan Raya Kota Lhokseumawe (FK MPR) menyatakan dukungan dan mengawal pemerintahan walikota Sayuti Abubakar sampai lima tahun mendatang.
Sekitar seribuan masyarakat peusangan raya yang bermukim di Lhokseumawe pada hari Minggu (4/5/2025) berkumpul di Aula Kacabdin Lhokseumawe, Jalan Buloh Blang Ara. Mereka menggelar acara halal bi halal sekaligus silaturrahmi antara Sayuti Abubakar sebagai warga Peusangan yang tinggal di Jakarta dengan masyarakat Peusangan Raya yang tinggal di Lhokseumawe.
Acara diawali dengan laporan panitia yang disampaikan oleh Dr Muhammad MY M.Pem.I. Tokoh asal Desa Meuria Paloh ini menyampaikan persiapan acara halal bi halal serta terlaksananya acara pada hari dimaksud. “Terimakasih kepada warga Peusangan dan panitia yang sudah membantu,” katanya.
Kemudian pada sesi berikutnya tampil Ketua Umum FK-MPR Ir Marwadi Yusuf M.Si. Ia mengupas tentang sejarah lahirnya wadah ini berbagai kegiatan yang sudah dilakukan.
Ia meminta kepada masyarakat Peusangan Raya di Lhokseumawe mendukung dan mensukseskan visi dan misi walikota. “Pak Sayuti Abubakar adalah orang Peusangan dan kita harus mendukung,” katanya.
Adik dari mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf ini meminta kepada walikota Sayuti Abubakar supaya sering bertanya dan berkoordinasi dengan mantan penjabat dan warga Peusangan di Lhokseumawe. Sebab, berbagai kebijakan yang diambil nanti supaya didiskusikan terlebih dahulu dengan para tokoh serta mantan pejabat terurtama yang berasal dari Peusangan.
Suasana tambah meriah saat tampil ke podium Danrem 011/LW Kolonel Ali Imran. Ia bercerita tentang persahabatannya dengan Sayuti Abubakar di Jakarta. Malah saat ia mau mencalonkan diri sempat berdiskusi dengan dirinya.
Sebagai putra dari daerah Peusangan Raya, Kolonel Ali Imran tentu saja mendukung program walikota dalam membenahi Lhokseumawe. Ia malah siap menjadi pembuka jalan bagi walikota untuk mencari dana dari Jakarta. “Kita harus mendukung,” katanya.
Lalu sekitar pukul 11.00 WIB, pembawa acara mempersilakan Walikota Lhokseumawe Sayuti Abubakar ke podium. Secara umum pak wali menyampaikan tentang gerakan membangun Lhokseumawe yang telah ia jalankan. Waktu yang lebih banyak di Jakarta juga dijelaskan karena sedang melobi dan mencari dana pembangunan yang nantinya dibawa ke Lhokseumawe. “PAD kita sekitar Rp 70 M dan sangat minim. Saya upayakan bisa mencapai Rp 100 Milyar,” katanya.
Lalu untuk mencapai hal ini salahsatu gerakan yang dilalukan adalah melakukan sidak ke Ruko tempat penangkaran sarang waled. Hasil temuan sudah puluhan tahun usaha ini tetapi serupiahpun tidak masuk ke PAD.
Ia menyampaikan bahwa hari ini yang menjadi walikota adalah orang dari Matang Glumpang Dua. Salahsatu kekuatan SDM di Aceh adalah berasal dari masyarakat Peusangan. Oleh karena itu kita yang berasal dari Matang merupakan penduduk tetap wilayah ini dan asoe lhok.
Ia menyampaikan bahwa sekarang ia menjadi walikota Lhokseumawe yang bertanggungjawab membangun kota ini. Tujuannya untuk memajukan Lhokseumawe yang jauh tertinggal dengan daerah lain.
Kapolres Lhokseumawe AKBP Ahzan mendapat kesempatan berbicara dan memperkenalkan diri pada forum itu dalam Bahasa Aceh. Ia mengajak masyarakat menjaga silaturrahmi serta mendukung program yang dijalankan. “Pak walikota saat ini bukan orang Kandang, tetapi berasal dari Jakarta,” katanya.
Lalu pada pukul 12.00 WIB tampil penceramah Halal bi Halal Tgk Nazli Hasan. Ia menyampaikan tentang pentingnya menjaga persaudaraan serta saling tolong menolong. Ia berharap pada Pemko Lhokseumawe mengimplimentasikan penguatan nilai-nilai syariat Islam.
Tokoh masyarakat yang hadir pada acara itu antara lain, mantan Kadis Pendidikan Lhokseumawe Tgk H Mursyid Yahya, Sekretaris DPD Golkar Lhokseumawe Tajuddin Nur (Teje), mantan Kadis Perindagkop Ridwan Alamsyah, Kadis DPTMSP A Haris, Kasatpol PP dan WH Ashabul Jamil, para kepala sekolah dan tokoh masyarakat lainnya.