Bupati Abdya: 5 Dasar Pijakan Perencanaan Jadi Fokus Perhatian

Kelima dasar pijakan yang menjadi fokus perhatian dalam perencanaan adalah struktur ekonomi, infrastruktur dasar, kualiatas sumber daya manusia (SDM) dan layanan publik, ketahanan sosial dan lingkungan, dan kemandirian ekonomi.
Bupati Abdya, Safaruddin membuka rapat penyusunan RPJMD 2025-2030 di Aula Bappeda setempat, Selasa (25/3/2025). Foto: Ist

Iklan Baris

Lensa Warga

BLANGPIDIE I ACEHHERALD.Com – Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Dr. Safaruddin, S.Sos. MSP., memberi tekanan bahwa lima dasar pijakan dalam perencanaan menjadi fokus perhatian dan harus direspon secara serius semua pihak.

Dia juga menginginkan Pendapatan Asli Daerah  (PAD) daerah setempat meningkat diangka 30 persen sehingga memiliki  iklim investasi yang baik.

Demikian penekanan Bupati Abdya, Safaruddin ketika membuka rapat RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) 2025-2030 yang digelar di Aula Bappeda Abdya, Selasa (25/3/2025).

Kelima dasar pijakan yang menjadi fokus perhatian dalam perencanaan adalah struktur ekonomi, infrastruktur dasar, kualiatas sumber daya manusia (SDM) dan layanan publik, ketahanan sosial dan lingkungan, dan kemandirian ekonomi.

Bupati Safar menguraikan bahwa struktur ekonomi yang mulai bergeser, tapi belum stabil. Nilai sektor pertanian, kehutanan dan perikanan memang meningkat dari Rp 881,69 miliar (2020) menjadi Rp.962,21 miliar (2024). Namun, kontribusinya terhadap PDRB justru menurun dari 29,6% menjadi 27,9%.

“Ini mengindikasikan adanya pergeseran struktur ekonomi, namun belum cukup dapat diimbangi oleh penguatan di sektor-sektor pendukungnya,” katanya.

Makanya, menurut Bupati Abdya itu, ke depan diharapkan sektor industri hilirisasai, industri pengolahan, sektor pariwisata, dan digitalisasi dapat tumbuh secara eksponensial, sehingga dapat memberikan kontribusi secara signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di Abdya.

Kedua, infrastruktur dasar, menurutnya, masih menjadi PR (Pekerjaan Rumah) bersama. Berdsarkan data, dari total 784 km jalan kabupaten, hanya 324 km dalam kondisi baik, sedangkan 399 km dalam kondisi rusak berat. Padahal akses jalan yang layak menjadi kunci utama bagi pertumbuhan ekonomi, akses pendidikan, hingga pelayanan kesehatan.

“Makanya, infrastruktur dasar  ini akan menjadi salah satu fokus prioritas pembangunan Abdya ke depan,” tandas Safaruddin.

Baca Juga:  AS Jangan Khotbahi Kami, Lebih Baik Urus Internal

Ketiga,  kualitas SDM dan layanan publik perlu lompatan besar. Dijelaskan bahwa  Indeks profesionalitas ASN Abdya masih rendah diangka 55,36. Untuk angka rata-rata lama sekolah juga baru mencapai 8,78 tahun, yang artinya hanya sampai kelas 3 (tiga) Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Minat baca dimasyarakat juga dikatakan masih rendah, dan jumlah ketersediaan perpustakaan bagi masyarakat juga mengalami penurunan.  Sasaran pada pembangunan daerah ke depan harus dapat menjawab tantangan tersebut.

Di sektor kesehatan, angka kematian ibu masih tinggi yaitu 80 per 1.000 kelahiran hidup. Rumah Sakit Umum Daerah Tengku Peukan (RSUD-TP) Abdya belum memiliki fasilitas serta pelayanan sesuai standar ideal dan harus segera ditingkatkan.

Keempat, ketahanan sosial dan lingkungan juga masih rentan. Sebab, jumlah lansia terlantar meningkat, penyandang disabilitas dan anak korban kekerasan naik. Volume sampah terus meningkat, namun baru 20 persen yang tertangani, masih hanya mampu mengcover untuk wilayah Blangpidie.
Sementara itu, indeks risiko bencana, menurut Bupati Abdya, itu  berada di angka 183,20 yang diartikan masuk dalam kategori tinggi.

“Pemerintah daerah harus bersiap dengan perencanaan yang lebih baik dan terukur untuk permasalah ini,” tegasnya.

Pijakan terakhir adalah  kemandirian ekonomi perlu diperkuat. Karena Kontribusi PAD terhadap APBD masih sekitar 10 persen. Sementara tingkat kemandirian fiskal masih dibawah 25 persen. Investasi pun menurun drastis hingga (minus) – 40,60 perseb pada tahun 2023, di 2024 juga belum terjadi peningkatan berarti.

“Ini menjadi sinyal bahwa Abdya butuh terobosan dan pendekatan baru dalam menggali potensi ekonomi lokal. Saya berkeinginan kontribusi PAD meningkat diangka 30 persen. Saya juga ingin Abdya memiliki iklim investasi yang baik, sehingga mulai tahun ini dapat meningkat nilai investasinya,” tambahnya.

Baca Juga:  PDIP Sambut PBB, Minta Tunggu Megawati soal Usulan Duet Puan-Yusril

Karenanya, permasalahan dan tantangan yang telah diuraikan tersebut, Bupati Safaruddin memberi tekanan agar menjadi perhatian Sekretaris Daerah (Sekda), Bappeda, Kepala Dinas terkait, seluruh perangkat daerah termasuk Direktur RSUD-TP, Direktur BUMD dan perangkat desa.

“Mari kita susun rencana ini dengan serius penuh kesungguhan dari berbagai pihak. Kita ingin RPJMD ini bukan sekadar dokumen, tapi menjadi kompas yang membimbing Kabupaten Abdya menuju pembaharuan yang menghadirkan keadilan sosial,” papar Bupati Safaruddin, dalam acara pembukaan rapat penyusunan RPJMD Abdya.

Harus Cermat dan Berdasarkan Analisis

Sementara itu, Kepala Bappeda Abdya, Rahmad Sumedi, SE. MM., menjelaskan, RPJMD merupakan dokumen penting yang menjadi landasan dalam perencanaan pembangunan daerah untuk lima tahun ke depan.

Oleh karena itu, penyusunannya harus dilakukan dengan cermat dan berdasarkan analisis yang dalam terhadap berbagai isu strategis dan kebutuhan pembangunan di Abdya.

RPJMD Abdya tahun 2025-2029 merupakan dokumen perencanaan yang berfungsi sebagai pedoman pembangunan daerah selama lima tahun ke depan. Dokumen RPJMD disusun untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan dengan mempertimbangkan kondisi eksisting, isu strategis, serta arah kebijakan yang selaras dengan perencanaan nasional dan provinsi dan menjadi pedoman dalam pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.

“Partisipasi aktif, masukan saran yang konstruktif dalam forum konsultasi publik ini sangat diharapkan guna menyempurnakan dokumen RPJMD agar lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan daerah,” ungkap Bupati  dalam kegiatan yang dihadiri unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kabupaten (Forkopimkab), Plt Sekda,  para Asisten, Staf Ahli, Kepala SKPK, Camat serta unsur terkait lainnya.(*)

Penulis: Zainun Yusuf (Aceh Barat Daya)

Kata Kunci (Tags):
bupati abdya, Safaruddin, penyusunan RPJMD 2025-2030,

Berita Terkini

Haba Nanggroe