BLANGPIDIE | ACEHHERALD.Com – Sejumlah kawasan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), diterjang banjir luapan, setelah diguyur hujan lebat sejak Selasa malam hingga Rabu (5/3/2025) dini hari.
Peristiwa ini berdampak selain merendam kawasan pemukiman dan puluhan rumah warga serta lahan pertanian di sejumlah lokasi, juga merusak fasilitas publik.
Seperti jembatan penghubung antara Desa Alue Rambot dengan Desa Ladang Tuha II, Kecamatan Lembah Sabil, putus pada bagian abutment, setelah dihantam banjir luapan muara pada Rabu dinihari, sekira pukul 01.00 WIB, sehingga jalur lintas kedua desa tersebut lumpuh total.
Masyarakat yang hendak melintasi jalur penghubung yang juga menuju pusat Kecamatan tersebut, terpaksa memutar arah dan mencari jalur alternatif lain.
Hal itu dikarenakan, jembatan andalan yang dibangun kisaran tahun 2010 lalu itu, saat ini sudah tidak bisa lagi dilalui, baik oleh kenderaan roda dua, apalagi kenderaan roda empat.
Menurut salah seorang saksi mata dilokasi, jembatan andalan tersebut putus dikarenakan imbas tingginya intensitas hujan yang melanda kawasan setempat.
Akibatnya, tekstur tanah dilokasi jembatan menjadi lembek. Sehingga air disertai material dalam sungai meluap menghantam badan jembatan, hingga ambruk ke dasar sungai.
“Hingga saat ini warga belum bisa melintas. Demi keamanan, warga memasang blokade jalan agar tidak ada kendaraan yang melintas,” kata Devi, salah seorang saksi mata di lokasi.
Jembatan beton di atas badan Sungai Alue Rambot yang dikenal dengan arus yang tenang dan dalam itu, tidak pernah diduga akan putus diterjang banjir.
Waega setempat pun menduga, putusnya jembatan lintasan ribuan penduduk kawasan setempat, dikarenakan tidak sanggup menopang beban material yang diseret arus sungai ke muara, yang tersangkut di bawah jembatan.
“Bisa jadi, penyebabnya sampah yang menumpuk di bawah jembatan. Material berupa kayu dan sampah lainnya, serta deras arus muara membuat penyangga jembatan tak sanggup bertahan,” sebut Devi.
Sementara itu, Kepala Desa Ladang Tuha II, Mukhlis S.Hi., saat berada dilokasi jembatan putus, meminta masyarakat sekitar dapat mengambil pelajaran dari putusnya jembatan andalan dan harapan masyarakat itu.
Pihaknya mengimbau agar warganya tidak mencemari sungai dan membuang sampah atau material lainnya, ke dalam sungai.
“Bukan hanya sekedar jembatan putus, jika arus terhambat maka air dari sungai akan meluap ke pemukiman warga. Makanya, kita dengan tegas melarang keras warga agar tidak membuang sampah ke dalam sungai,” katanya.
Terkait jembatan akses ribuan pelintas itu yang putus diterjang banjir, Kades Mukhlis berharap segera ada penanganan dari pemerintah daerah, agar kembali dapat dilalui warga. (*)
Laporan: Zainun Yusuf (Aceh Barat Daya)