135 Kerbau dan Sapi Disembelih pada Hari Meugang di Abdya, Ini Jumlah Restribusi yang Terkumpul

BLANGPIDIE I ACEH HERALD TIDAK kurang 135 ekor ternak kerbau dan sapi disembelih atau istilah warga setempat—dibantai– pada Hari Meugang menyambut Ramadhan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Kamis (31/3/2022). Dari 135 ternak yang mengambil KIR untuk disembelih tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya, berhsil memungut restribusi pemotongan ternak mencapai Rp 15 juta lebih. … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Kesibukan pasar Blangpidie saat meugang hari ini. Foto Zainun Yusuf.

BLANGPIDIE I ACEH HERALD

TIDAK kurang 135 ekor ternak kerbau dan sapi disembelih atau istilah warga setempat—dibantai– pada Hari Meugang menyambut Ramadhan di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Kamis (31/3/2022).

Dari 135 ternak yang mengambil KIR untuk disembelih tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya, berhsil memungut restribusi pemotongan ternak mencapai Rp 15 juta lebih. Restribusi ini selanjutnya menjadi satu sumber pemasukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Abdya tahun 2022.

Kepala Distanpan Abdya melalui Kabid Perternakan, drh Laili Suhairi menjelaskan, 135 hewan ternak yang dipotong pada meugang Ramadhan tahun ini, berdasarkan data jumlah pedagang yang mengambil KIR hewan untuk disembelih para pedagang.

Terdiri dari 110 ekor ternak kerbau dan 25 ekor ternak sapi yang disembelih di seluruh kecamatan setempat.

Rinciannya, Kecamatan Babahrot 30, terdiri dari 21 kerbau dan 9 sapi.

Kuala Batee 10, terdiri dari 6 kerbau dan 4 sapi. Jeumpa 6, masing-masing 5 kerbau dan 1 sapi.

Susoh 5, terdiri dari 3 kerbau dan 2 sapi. Blangpidie 19, terdiri dari 15 kerbau dan 4 sapi.

Setia 3 kerbau tanpa sapi, Tangan-Tangan 12, terdiri dari 11 kerbau dan 1 sapi.

Manggeng 38, terdiri dari 35 kerbau dan 3 sapi serta Kecamatan Lembah Sabil 12, masing-masing 11 kerbau dan 1 sapi.

Dari jumlah 135 ekor hewan ternak yang mengambil KIR untuk disembelih itu, menurut Laili, berhasil dikumpul restribusi pemotongan ternak sebesar Rp 15 juta lebih.

Setiap hewan ternak yang mengambil KIR itu juga dilakukan pemeriksaan kesehatan sehingga layak untuk disembelih.

Diberitakan, hari meugang, sebuah tradisi menyambut bulan Ramadhan di Kabupaten Abdya, dilaksanakan, Kamis (31/3/2022).

Hari meugang ditandai kegiatan penyembelihan hewan ternak dalam jumlah besar oleh para pedagang, dilaksanakan berdasarkan Surat Edaran (SE) Bupati abdya, nomor 450/500 tanggal 29 Maret 2022.

Baca Juga:  Di Aceh Selatan Harga Daging Meugang Tembus Rp 200 Ribu Per Kilogram

Selama dua tahun terakhir atau selama pandemi, kegiatan penyembelihan ternak tidak ditetapkan di lokasi titik tertentu, misalnya, di bantaran sungai (krueng) Beukah, Blangpidie yang sangat terkenal itu. Melainkan disarankan di tempat-tempat bersih  dan aman.

Hasil pemantauan, pedagang menyembelih ternak kerbau dan sapi di lokasi tertentu, kemudian dagingnya dipasarkan di pinggir jalan raya yang diangkut dengan mobil pikap dan  becak barang.

Lokasi pemasaran daging ternak kebutuhan meugang yang sangat padat di Kecamatan Blangpidie, terjadi di pinggir Jalan Manyang, kawasan Dusun 4 Gampong Keude Siblah dan Gampong Meudang Ara atau sepanjang jalan antara Simpang Jalan Lukman hingga kepala jembatan rangka  baja  Krueng Beukah.

Sejak Kamis pagi, masyarakat berbondong-bondong menuju lokasi  membeli daging untuk dimasak memenuhi menu makanan utama hari meugang.

Sanking ramai warga tumpah di Lokasi, sampai-sampai arus lalu lintas macet, terutama lintasan Jalan Manyang. Para anggota Polantas dari Polres Abdya tampak sibuk mengatur arus lalu lintas dari dua arah.

Pedagang daging meugang di Pasar Blangpidie. Foto Zainun Yusuf

Lokasi lain juga tampak dipadati warga antara lain sepanjang Jalan Persada dan Jalan Iskandar Muda, Blangpidie arah Tapaktuan, Aceh Selatan, dan sepanjang Jalan BB Djalal, terutana kawasan Gampong Pantai Perak, Kecamatan Susoh.

Pusat pemasaran daging meugang juga terlihat beberapa titik sepanjang jalan raya di kecamatan-kecamatan sejak Bababrot sampai Lembah Sabil.

Harga daging kerbau dan sapi yang ditawarkan pedagang melambung hingga menembus Rp 200 ribu per kilogram (kg). “Harga daging meugang Ramadhan tahun ini rata-rata mencapai Rp 200 ribu per kg baik daging kerbau maupun sapi,” kata Laili Suhairi, Kabid Peternakan pada Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Abdya.

Meroket daging meugang juga dilaporkan terjadi Kecamatan Babahrot, Kuala Batee, Tangan-Tangan dan Manggeng.

Baca Juga:  Hasil Babak 16 Besar Liga Champion – Chelsea dan Bayern Muenchen Berjaya

Meski harga tinggi melambung, sepertinya nyali masyarat tidak surut. Mereka tetap membeli daging kerbau atau sapi, walau hanya satu kilogram.

Kondisi ini, menurut Muspiadi, salah seorang warga Blangpidie, dikarenakan menyantap daging dalam jumlah tidak biasa pada hari meugang sudah menjadi tradisi. “Umumnya warga sudah melakukan persiapan membeli daging sejak beberapa hari jelang meugang. Bagaimana cara mereka tetap membawa pulang daging meski hanya sekilo pada hari meugang,” katanya.

Sedang warga yang agak mampu persediaan daging beragam. Selain daging kerbau atau sapi juga daging ayam atau itik dan ikan segar dimasak pada hari meugang.

Menu yang dominan masakan dari bahan daging, di sebagian rumah warga juga tersedia makanan leumang, tape, ketupat, dan lain-lain.

Makanan yang dimasak pada hari meugang selain disajikan kepada seluruh anggota keluarga di rumah, sebagian lainnya dibawa untuk dimakan di bantaran aliran sungai dan pantai pada hari makan-makan atau dikenal uroe pajoeh-pajoeh.

Uroe pajoeh-pajoeh ramadhan tahun ini, jatuh, Jumat (1/4/2022). Prosesi makan-makan sepuas-puasnya juga merupakan tradisi yang sudah mengakar, karena esok harinya mulai melaksanakan ibadah Ramadhan.

 

Penulis: Zainun Yusuf

Berita Terkini

Haba Nanggroe