Karang Taruna Aceh Timur Gagas Pendidikan Non Formal

IDI I ACEH HERALD KARANG Taruna Kabupaten Aceh Timur kembali menggagas  pendidikan non formal seperti kelompok belajar (Kejar) Paket A, B dan C yang selama ini kurang diminati warga. Padahal, Kejar Paket A, B dan C, merupakan solusi bagi yang sudah berusia di atas usia sekolah namun ingin memiliki pengetahuan, kemampuan dan ijazah setara dengan … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Ridwan Hasan. Foto Ridwan Suud

IDI I ACEH HERALD

KARANG Taruna Kabupaten Aceh Timur kembali menggagas  pendidikan non formal seperti kelompok belajar (Kejar) Paket A, B dan C yang selama ini kurang diminati warga.

Padahal, Kejar Paket A, B dan C, merupakan solusi bagi yang sudah berusia di atas usia sekolah namun ingin memiliki pengetahuan, kemampuan dan ijazah setara dengan SD, SMP hingga SMA.” Saya akan berupaya menghidupkan kembali kelompok belajar non formal ini” ujar Ketua Karang Taruna Aceh Timur, Drs Ridwan Hasan di Peureulak, Sabtu (01/05/2021).

Dikatakan, untuk maksud tersebut, pengurus  Karang Taruna tingkat kabupaten ini akan berkoordinasi dan bersinergi dengan instansi terkait seperti Dinas Pendidikan.

Tujuannya, lanjut Ridwan Hasan, untuk mewujudkan salah satu program kerja karang taruna di bidang pembangunan manusia dengan membentuk SDM unggul melalui Program Pendidikan Kesetaraan Kejar Paket A, B, dan C.

Hal ini merupakan salah satu upaya pelaksanaan amanat UUPA No. 11 Tahun 2006 di bidang pendidikan sebagaimana tercantum pada pasal 16 ayat 1 huruf (f) dan ayat 2 haruf (c).

Oleh sebab itu, bagi siapa saja yang ingin mengikuti Kejar Paket A, B dan C, Ridwan Hasan mempersilahkan mendaftar di Karang Taruna, baik tingkat  kecamatan, maupun Karang Taruna Gampong.

Warga hanya cukup  menyerahkan foto copy Kartu Keluarga (KK) dan KTP. Selanjutnya, pihak karang taruna akan berkoordinasi dengan dinas terkait dalam rangka proses pembelajaran hingga memperoleh ijazah yang diakui negara.

Untuk itu, Ridwan  Hasan mengimbau warga yang ingin mengikuti Kejar Paket A, B dan C tidak perlu malu. “Tidak ada kata terlambat untuk belajar, meskipun usia kita tidak lagi muda,” tutup Ridwan Hasan yang juga Ketua MKF-MNI Propinsi Aceh.

Baca Juga:  Mengembalikan ‘Kedaulatan’ Sultan Alaidin Said Maulana

 

PENULIS               : RIDWAN SUUD

Berita Terkini

Haba Nanggroe