BI: Genjot Hilirisasi Sektor Pertanian dan Tingkatkan Nilai Tambah

untuk mendorong lebih cepat lagi, Pemerintah Aceh harus dapat mengelola dan mengoptimalkan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) yang ada.
Gedung Bank Indonesia Perwakilan Aceh. Foto: Andika

Iklan Baris

Lensa Warga

BANDA ACEH | ACEHHERALD.com — Kondisi perekonomian Aceh sepanjang tahun 2023 lalu terlihat masih tumbuh cukup kuat di tengah berbagai tantangan global saat ini.

Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Aceh, Rony Widijarto mengatakan, untuk mendorong lebih cepat lagi, Pemerintah Aceh harus dapat mengelola dan mengoptimalkan  sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) yang ada.

Misalnya dengan menggenjot hilirisasi sektor pertanian dan meningkatkan nilai tambah produksi, ujar Rony Widijarto mencontohkan  di kegiatan Peningkatan Nilai Tambah melalui Hilirisasi Pertanian dalam rangka Mendorong Perekonomian Aceh.

Ia pun menjelaskan,  perekonomian Aceh memang tidak lepas dari dinamika, baik karena geopolitik maupun pascatsunami.

Selain itu, tantangan kondisi di Timur Tengah yang tidak stabil juga berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi termasuk energi maupun pangan.

Merujuk pada tahun 2023 ekonomi Aceh tetap tumbuh kuat mencapai 4,23 persen. Angka tersebut juga naik tipis dari 2022 yang sebesar 4,21 persen. “Semoga pertumbuhan ekonomi Aceh mencapai pertumbuhan ekonomi nasional,” terangnya.

Disamping itu, inflasi di Aceh pada periode sama sebesar 1,33 persen atau terendah secara nasional. Belum lagi pertumbuhan insfrastruktur di Bumi Serambi Makkah yang meningkat.

Lalu jika melihat konsumsi rumah tangga naik cukup signifikan 5,31 persen di 2022 dan tahun 2023 mencapai 5,05 persen.

BI Aceh memprediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 ini tetap kuat didorong oleh peningkatan konsumsi rumah tangga. Di sisi lain, BI mengingatkan kondisi inflasi yang perlu diantisipasi peningkatannya.

Laporan: Andika Ichsan

Baca Juga:  Kasus Harian Covid-19 Naik Lagi, Pasien Sembuh 113 Orang
Kata Kunci (Tags):
bank indonesia, bi, kpwbi aceh, pertumbuhan ekonomi Aceh, hilirisasi sektor pertanian, tingkatkan nilai tambah,

Berita Terkini

Haba Nanggroe