JAKARTA — Walikota Medan, Tengku Dzulmi Eldin terciduk dalam operasi tangkap tangan (OTT). Walikota yang memiliki kekayaan sebesar Rp 20,3 milyar itu ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di Medan, Sumatera Utara, Selasa (15/10) malam.
Dalam OTT tersebut, lembaga antirasuah itu mengamankan tujuh orang, termasuk salah satunya wali kota Medan, Eden Zulmi.
“Iya. Dari OTT malam sampai dini hari tadi, total tujuh orang diamankan,” ujar Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, saat dikonfirmasi, Rabu (16/10).
Febri menjelaskan, tujuh orang tersebut berasal dari beberapa unsur yakni kepala daerah dalam hal ini Wali Kota Medan, Kepala Dinas PU Medan, protokoler, ajudan wali kota, dan pihak swasta. KPK mengamankan uang lebih dari Rp 200 juta dari OTT tersebut.
“Uang yang diamankan lebih dari Rp 200 juta. Diduga praktik setoran dari dinas-dinas sudah berlangsung beberapa kali. Tim sedang mendalami lebih lanjut,” katanya.
Febri menerangkan, pagi ini Wali Kota Medan dibawa ke Jakarta. Sedangkan enam orang lainnya masih diperiksa di Porestabes Medan. “Masih di Bandara di Medan menuju Jakarta,” jelas dia.
Sementara itu, Kondisi Kantor Wali Kota Medan di Jalan Raden Saleh Medan terlihat sepi. Khusus ruangan Wali Kota Tengku Dzulmi Eldin di lantai dua terlihat dijaga ketat.
Seperti dilansir kantor berita Antara, lokasi ruangan tersebut terlihat gelap dan dijaga dari dalam ruangan. Tampak beberapa orang dari dalam ruangan.
Selain itu, terlihat sebuah sapu berwarna merah muda dijadikan pengganjal pintu. “Saya juga enggak tahu, mungkin karena OTT,” kata seorang pegawai, Rabu.
Diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan barang bukti sekitar Rp200 juta dari operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wali Kota Medan Dzulmi Eldin.
Kekayaan Capai Rp 20,3 Miliar
Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin yang diciduk dalam operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (OTT KPK) pada Rabu dini hari, 16 Oktober 2019 melaporkan hartanya senilai Rp 20,3 miliar. Berdasarkan situs e-lhkpn KPK, harta Dzulmi terdiri dari tanah dan bangunan sejumlah Rp 11,5 miliar yang tersebar di daerah Deli Serdang, Medan dan Jakarta.
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) juga mencatat harga Dzulmi di antaranya adalah satu unit mobil dan 4 unit motor senilai Rp 193 juta. Selain itu, Dzulmi memiliki harta bergerak sebesar Rp 4,9 miliar dan kas senilai Rp 3,6 miliar.
Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati Iskak mengatakan operasi tangkap tangan (OTT) sejak Selasa malam hingga Rabu dini hari tadi telah mencokok tujuh orang. “Mereka dari unsur kepala daerah/walikota, kepala dinas PU, protokoler dan ajudan walikota, swasta,” kata Yuyuk melalui keterangan tertulis pada Rabu, 16 Oktober 2019.
sumber :detikcom/antara
editor : M Nasir Yusuf