JAKARTA, ACEHHERALD.com – Naluri berutang pemerintah negeri ini seakan tak pernah surut, walau total utang pemerintah RI terus membengkak dalam 5 tahun terakhir. Seperti dilansir beberapa media nasional, siang ini, hingga akhir Agustus 2019, utang pemerintah RI sudah mencapai Rp 4.680 triliun, atau 29,8 pesen dari PDB nasional.

Namun bukannya melakukan tindakan ‘pengereman’,  malah sesuai pengakuan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, hari ini, Selasa (15/10/2019), pemerintah berniat mencari tambahan utang Rp 7 triliiun lagi.

Instrumen yang dimanfaatkan untuk merealisasikn utang dimaksud adalah melalui lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara. Pihak DJPPR Kemenkeu mengakui jika target indikatif dana utang tersebut sebesar Rp 7 triliun.

Sebelumnya, pada akhir 2014 lalu, utang pemerintah hanya di angka Rp 2.608 triliun. Artinya, sudah ada kenaikan Rp 2.072 triliun utang pemerintah dalam 5 tahun terakhir.

Seri SBSN yang  dilelang adalah seri SPN-S (Surat Perbendaharaan Negara – Syariah) dan PBS (Project Based Sukuk).

Layaknya lelang surat utang negara lainnya, lelang SBSN ini juga bertujuan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2019. Jumlah seri surat utang yang dilelang terdiri dari lima, yakni SPN-S 02042020, PBS002, PBS026, PBS022, dan PBS015.

Sementara tingkat kupon atau imbal hasil yang ditawarkan mulai dari 5,45 persen hingga 8,62 persen. Sedangkan tanggal jatuh tempo mulai  2 April 2020 hingga 15 Juli 2047.

Penulis/editor : Nurdinsyam