BLANGPIDIE I ACEHHERALD.com – Sampah menumpuk di beberapa titik di Kota Blangpidie, ibukota Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), diduga karena armada angkutan sampah tidak beroperasi selama lima hari hingga Senin 30/9/2024).
Tumpukan sampah yang tidak terangkut tersebut menebar aroma tidak sedap sehingga mengganggu warga ‘kota dagang’ ini. Kondisi ini diperparah lagi karena sedang musim hujan sehingga menebar bau busuk.
Amatan Acehherald.com, tumpukan sampah tampak menggunung di Jalan Selamat atau di luar pagar Kantor Bank Aceh Syariah Cabang Blangpidie atau kawasan Pasar Pagi Blangpidie di Desa Meudang Ara, Jalan Persada atau depan SD Negeri 2 Blangpidie di Desa Kedai Siblah, termasuk lokasi Jalan Perdagangan dan Jalan Pendidikan Kota Blangpidie.
Tumpukan sampah itu juga tampak di persimpangan jalan dan sudut-sudut Kota Blangpidie. Diduga asal sampah dari rumah tanggga dan pedagang pasar. Seperti dikatakan warga yang lewat bahwa sampah tersebut menumpuk di lokasi itu, selama lima hari terakhir atau sejak Kamis (26/9/2024) lalu.
Salah seorang petugas kebersihan ketika ditanya awak Acehherald.com, menjelaskan bahwa armada angkutan sampah yang beroperasi di Kota Blangpidie, sebanyak empat unit, dum truck dan 1 unit armada sedang atau mobil jenis pik-up.
Ia menyebutkan armada tersebut tidak beroperasi lagi. Sedangkan petugas kebersihan tetap bekerja seperti biasanya.
Petugas kebersihan menjelaskan bahwa armada angkutan sampah tidak beroperasi karena pihak SPBU tidak bersedia lagi memberikan Bahan Bakar Minyak (BBM) akibat macet pembayaran.
“Kami dapat info, SPBU tidak lagi bersedia memberikan kebutuhan minyak karena pembayaran macet selama dua bulan terakhir. Saya sudah berkerja sebagai tenaga kebersihan selama 15 tahun, baru kali ini truk sampah tak jalan gara-gara tidak tersedia anggaran kebutuhan minyak,” kata salah seorang petugas kebersihan di Blangpidie.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim-LH) Kabupaten Abdya, Rahwadi AR, ST., yang dihubungi membenarkan kalau pembayaran BBM kebutuhan armada sampah ke SPBU sudah menunggak selama dua bulan, Agustus-September 2024.
Armada angkutan sampah yang diurus Dinas Perkim-LH Abdya sebanyak 11 unit untuk mengangkut sampah di Kota Blangpidie dan lokasi pusat-pusat kecamatan menuju lokasi TPA.
Ia mengatakan jumlah armada, terdiri dari 1 unit truk besar, 6 unit truk sedang, 2 unit pik-up dan 2 unit Amroll truk serta 5 unit becak mesin.
Kebutuhan BBM diambil ke SPBU dengan cara dibon, kemudian akan dilunasi setelah anggaran dicairkan oleh Badan Pengelolaan Keuangan Kabupaten Abdya.
“Bon BBM yang belum dilunasi di SPBU selama dua bulan, sudah mencapai Rp 50 juta-an. Amprahan untuk melunasi BBM sudah terpakai, sudah kita ajukan ke Badan Pengelolaan Keuangan. Mudah-mudahan bisa dicairkan besok (Selasa), sehingga armada sampah bisa segera beroperasi,” ungkap Rahwadi AR, juga menjabat Plt Asisten Administrasi Umum pada Sekdakab Abdya, itu.
Ditambahkan petugas armada sampah, kalau pun anggaran BBM cair, maka para petugas harus kerja keras untuk beberapa hari ke depan menggangkut tumpukan sampah yang menggunung, terutama sampah dari pedagang Pasar Blangpidie.
Belum lagi persoalan beberapa armada sampah sering mengalami kerusakan, dan ketersediaan BBM di SPBU kerap terjadi kelangkaan, sehingga untuk membersihkan tumpukan sampah di Kota Blangpidie akan menghadapi kendala atau persoalan lain.
Penulis: Zainun Yusuf (Aceh Barat Daya)