SAG : Vaksin Covid-19 Dipastikan Habis Pakai Sebelum Kadaluarsa

BANDA ACEH | ACEH HERALD VAKSIN Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang dikirim ke Aceh dipastikan akan habis terpakai sebelum batas masa simpannya berakhir atau “kadaluarsa”. Istilah yang tepat masa simpan (shelf life) untuk vaksin, bukan kadaluarsa. Sementara itu, vaksin yang digunakan untuk vaksinasi tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik, dan masyarakat lanjut usia (Lansia)—termasuk Calon Jamaah … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani

BANDA ACEH | ACEH HERALD

VAKSIN Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang dikirim ke Aceh dipastikan akan habis terpakai sebelum batas masa simpannya berakhir atau “kadaluarsa”. Istilah yang tepat masa simpan (shelf life) untuk vaksin, bukan kadaluarsa.

Sementara itu, vaksin yang digunakan untuk vaksinasi tenaga kesehatan, petugas pelayanan publik, dan masyarakat lanjut usia (Lansia)—termasuk Calon Jamaah Haji—hingga saat ini self life-nya masih panjang, hingga 20 Agustus 2021 mendatang.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Jumat (7/5/2021), untuk menjawab kekhawatiran tentang progres vaksinasi di Aceh dan batas masa simpan vaksin Sinovac.

“Kekhawatiran itu kita nilai wajar, sebab informasi di dunia medis itu sangat teknis dan spesifik, karena itu perlu kita berikan klarifikasi,” tutur SAG.

Sebelumnya,  Presidium Nasional Perhimpunan Nasional Aktivis 98 (PENA ’98) menilai progres vaksinasi Covid-19 di Aceh masih rendah dan dikhawatirkan stock vaksin yang ada akan memasuki masa kadaluarsa.

Menjawab kekhawatiran itu, Jubir SAG menegaskan, vaksin Sinovac yang diterima Satgas Penanganan Covid-19 Aceh justru habis terpakai jauh-jauh hari sebelum masa simpannya berakhir. Satgas Covid-19 sudah menerima sebanyak 238.040 dosis vaksin Sinovac secara berangsur-angsur, sejak pengiriman pertama pada 5 Januari 2021, katanya.

Ia menjelaskan, Satgas Covid-19 Aceh menerima 14 ribu dosis vaksin Sinovac pada 5 Januari 2021 dan 13 ribu dosis berikutnya sehari kemudian, sehingga totalnya menjadi 27 ribu dosis. Vaksin ini langsung digunakan dalam vaksinasi tahap I bagi 56.470 tenaga kesehatan di Aceh. Vaksin kiriman I dan II itu habis terpakai sebelum shelf life-nya pada 23-24 Maret 2021.

Kemudian, Satgas Covid-19 Aceh menerima 129.440 dosis vaksin Sinovac secara berturut-turut dalam periode 24 Januari s/d 25 Februari 2021. Vaksin ini, selain digunakan untuk tenaga kesehatan, juga untuk vaksinasi tahap II yang sasarannya petugas pelayanan publik dan Lansia—termasuk Calon Jamaah Haji.

Baca Juga:  Semarakkan HUT ke 49, Bank Aceh Gelar Gowess Action

Jumlah sasaran vaksinasi tahap II ini sebanyak 914.140 orang, yang meliputi 478.489 orang petugas pelayanan publik dan 435.651 Lansia, plus tenaga kesehatan. Stock vaksin sebanyak 129.440 dosis itu juga habis terpakai sebelum shelf life-nya berakhir pada 3 Mei – 30 Juli 2021.

Sedangkan vaksin yang digunakan hingga saat ini merupakan vaksin yang diterima Satgas Covid-19 Aceh pada 15 Maret dan 14 April 2021, masing-masing 65.000 dan 26.600 dosis. Semua vaksin yang diterima terakhir itu sudah didistribusikan kepada Satgas Covid-19 kabupaten/kota. Masa simpan vaksin sinovac kiriman terakhir ini masih cukup lama, hingga 9 Agustus dan 20 Agustus 2021.
“Gudang Farmasi Dinkes Aceh tidak menyimpan stock vaksin saat ini. Semua sudah didistribusikan kepada Satgas Covid-19 kabupaten/kota, dan masa simpannya hingga Agustus nanti,” kata SAG.

Selanjutnya SAG mengatakan, masyarakat Aceh tidak perlu khawatir menyangkut keamanan, khasiat, dan kehalalan vaksin. Kementerian Kesehatan telah memangkas masa shelf life vaksin Sinovak dari rekomendasi pabriknya tiga tahun menjadi enam bulan, demi stabilitas dan khasiat vaksin, dan vaksin Sinovak dijamin halal oleh MUI Pusat dan diperkuat lagi dengan Taushiyah MPU Aceh.

“Yang perlu dikhawatirkan justru jika ada anggota keluarganya  yang dianjurkan vaksinasi Covid-19 tapi menghindar, sebab sikap mangkir vaksinasi itu menghambat terbentuknya imunitas kelompok di Aceh,” tambah SAG.

*Progres vaksinasi*

Kemudian SAG melaporkan progres vaksinasi Covid-19 di Aceh per 5 Mei 2021. Jumlah tenaga kesehatan (Nakes) yang sudah vaksinasi dosis I sebanyak 55.020 orang, atau 97,4 persen dari sasaran sebanyak 56.470 orang. Nakes yang sudah vaksinasi dosis II sebanyak 52.382 orang, atau sekitar 91,0 persen.

Petugas pelayanan publik yang telah vaksinasi dosis I sebanyak 58.788 orang, atau sekitar 12,3 persen dari sasaran sebanyak 478.489 orang. Petugas Publik yang telah melanjutkan dengan vaksinasi dosis II sebanyak 43.799 orang, atau sekitar 9,2 persen.

Baca Juga:  Menang 3-2 Atas Kaltim di PON XX Papua, Tim Sepakbola PON Aceh Lolos Enam Besar dan Juara Grup C

Sementara Lansia yang telah vaksinasi dosi I sebanyak 3.730 orang, atau sekitar 0,9 persen dari target sasaran 435.651 orang. Lansia yang telah melengkapi dengan dosis II sebanyak 2.363 orang atau sekitar 0,5 persen.

Sedangkan Lansia dan kelompok berisiko lainnya, Calon Jamaah Haji (CJH) Aceh tahun 2021 yang telah vaksinasi dosis I sebanyak 3.800 orang atau sekitar 90,76 persen dari total kuota haji yang sebanyak 4.187 orang. CJH yang telah melengkapi dengan vaksinasi dosis II sebanyak 2.697 orang, atau sekitar 64,41 persen.

“Vaksinasi Covid-19 di Aceh harus didorong oleh semua pihak agar proses terbentuknya kekebalan kelompok cepat tercapai, dan penyebaran virus corona dapat dikendalikan,” ujar SAG.(*)

Berita Terkini

Haba Nanggroe