PWI – IKWI Aceh Peringati Maulid dan Tsunami

BANDA ACEH I ACEH HERALD.com – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Aceh, Senin (30/12/2019) memperingati

Pembina PWI Aceh, H Harun Keuchik Leumiek, bersama H Sjamsul Kahar, Ketua PWI Aceh Tarmilin Usman dan M Nasir Nurdin usai menyerahkan santunan untuk anak yatim keluarga besar PWI Aceh, Senin (30/12/2019) di Gedung PWI. FOTO ACEH HERALD.COM/M NASIR YUSUF

BANDA ACEH I ACEH HERALD.com – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Aceh, Senin (30/12/2019) memperingati maulid Nabi Muhammad SAW dan 15 tahun tsunami.

Pada acara yang dipusatkan di Gedung PWI Aceh, selain menghadirkan Tgk Mulyadi sebagai penceramah tunggal juga dilakukan penyerahan santunan untuk anak yatim dari keluarga besar wartawan. Penyerahan santunan anak yatim diserahkan masing-masing oleh Dewan Pembina PWI Aceh, H Harun Keuchik Leumiek, H Sjamsul Kahar, Ketua IKWI Aceh, Dr Harbiah, dan Azhari SE dari KBA Banda Aceh.

Ketua PWI Aceh, Tarmilin Usman SE MSi mengatakan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW salah satu tradisi PWI dalam mencerahkan wartawan Aceh yang islami. Sedangkan acara peringatan 15 tahun Tsunami Aceh, selain mengenang peristiwa maha dahsyat tersebut juga untuk mendoakan kepada puluhan wartawan dan anggota PWI yang meninggal dunia akibat gempa dan tsunami 26 Desember 2004 lalu.

Hadir pada acara tersebut, Walikota Banda Aceh, H Aminullah Usman SE Ak, sejumlah tamu undangan dari mitra kerja PWI.

Ketua IKWI Aceh, Dr Harbiah usai menyerahkan santunan untuk anak yatim pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di PPWI Aceh, Senin (30/12/2019). FOTO ACEH HERALD.COM/M NASIR YUSUF

Sementara itu Tgk Mulyadi dalam ceramah singkatnya menjelaskan bagaimana Muhammad Rasulullah berjuang untuk menegakkan agama Islam sebagai agama tauhid ini. Beliau dengan mengedepankan keteladanan dalam perjuangannya, termasuk kisah cinta dan rumah tangga beliau yang mengiringi kehidupan pribadi dan kenabiannya.

“Cintanya Khadijah terhadap perjuangan Nabi Muhammad hingga janda kaya raya itu mau hidup dalam kemiskinan, bahkan sampai-sampai saat beliau meninggal tak ada lagi kain kafan untuk membungkus jasadnya. Akhirnya, jenazah Khadijah dikafani dengan kain sorban Rasulullah,” katanya.

Selesai dengan Khadijah, Nabi Muhammad kemudian mempersunting Siti Aisyah binti Abubakar As-Sidik dan perjuangan untuk mengembangkan islam terus dilakukan dengan dukungan para sahabat yang sangat setia, ada Abubakar, Ali bin Abi Thalib, Umar bin Khattab, dan Usman bin Affan.

Untuk itu, tambah Tgk Mulyadi kepada kita semua hendaknya menjadikan keteladanan Nabi Muhammad SAW sebagai cara hidup di abad modern ini.

penulis/editor  : M Nasir Yusuf

Berita Terkini

Haba Nanggroe