Putra Aceh Ghayeuk Jadi Penasehat Senior PBB

WASHINGTON I ACEHHERALD.com – Seorang putra kelahiran Sibreh, Aceh Besar (Aceh Ghayeuk), Agus Wandi, ditetapkan sebagai penasehat senior Lembaga tertinggi di dunia, PBB untuk perdamaian dan pembangunan dengan wilayah tugas di 10 negara Pasifik. Pria muda yang juga mantan aktifis Solidaritas Mahasiswa Untuk Rakyat (SMUR) Aceh itu, terhitung tanggal 1 Juli 2020 memulai tugas barunya. … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Agus Wandi. Foto Ist

WASHINGTON I ACEHHERALD.com – Seorang putra kelahiran Sibreh, Aceh Besar (Aceh Ghayeuk), Agus Wandi, ditetapkan sebagai penasehat senior Lembaga tertinggi di dunia, PBB untuk perdamaian dan pembangunan dengan wilayah tugas di 10 negara Pasifik.

Pria muda yang juga mantan aktifis Solidaritas Mahasiswa Untuk Rakyat (SMUR) Aceh itu, terhitung tanggal 1 Juli 2020 memulai tugas barunya. “Hari ini memulai tugas baru sebagai UN Senior Peace & Development Advisor (Penasehat Senior PBB utk perdamaian & pembangunan) untuk 10 negara-negara Pasifik,” tulis Agus di halaman facebooknya yang disambut hangat koleganya. Aidil Hendra, salah seorang followernya di facebook mengaku bangga dengan capaian Agus Wandi sebagai putra Aceh yang menempati posisi mentereng di PBB. “Luar Biasa, kami bangga dgn putra Aceh yg cerdas seperti ini, sukses trus bg Agus Wandi,” katanya. Agus Wandi merupakan putra kelahiran Sibreh Aceh Besar pada tahun 1977.

Seperti dilansir AcehNews.id, sosok Agus Wandi di kalangan aktivis 98 di Aceh bukanlah orang baru. Ia adalah pentolan sekaligus pendiri gerakan perlawanan rakyat SMUR, sebuah gerakan mahasiswa di Aceh yang menuntut pencabutan Daerah Operasi Militer (DOM). Akibat perlawananya, Ia sempat mendapat stempel sebagai musuh negara dan menjadi aktivis paling diburu aparat TNI/Polri. Sejak itu ia harus bersembunyi dari kejaran aparat bersama aktivis SMUR lainnya. Kemudian Agus Wandi meninggalkan Aceh pada 2001 untuk melanjutkan studinya di London University. Selama di Inggris, Agus aktif di Organisasi Sipil pada isu HAM, Tapol. Aguswandi justru bersuara lebih keras guna mengampanyekan HAM dan resolusi konflik untuk Aceh di konferensi-konferensi internasional di Asia Tenggara, AS, dan Eropa.

Sebelum memulai tugas baru sebagai UN Senior Peace & Development Advisor, alumni Fakultas Hukum Universitas  Syiah Kuala tersebut juga pernah menempati posisi mentereng  di United Nation Development Program (UNDP) sebuah organisasi yang bernaung di bawah PBB sebagai spesialis kohesi sosial di Kepulauan Solomon.

Baca Juga:  Nova Dukung BPKP dan APIP Perketat Pengawasan Penggunaan Anggaran Kepala Daerah

Kepulauan Salomon adalah sebuah negara kepulauan di Samudra Pasifik bagian selatan yang terletak di sebelah timur Papua Nugini dan merupakan bagian dari Persemakmuran. Negara ini terdiri atas 992 pulau yang secara keseluruhan membentuk wilayah seluas 28.450 kilometer per segi. Tak hanya itu, lelaki yang gemar olahraga itu bahkan pernah menjejakkan kakinya di Antartika. Untuk menuju ke benua yang meliputi Kutub Selatan Bumi yang ditutupi 98 persen hamparan es ini butuh persiapan dan perjuangan keras. Tidak sembarangan orang biasa.  Agus, begitu Ia akrab disapa pada 12 Januari 2019 lalu berhasil mencapai Antartika. Boleh dibilang, Agus Wandi adalah anak Aceh pertama yang berhasil menyentuh Antartika, dan ini merupakan sebuah kebanggan tersendiri baginya, di samping menjadi motivasi bagi generasi muda Aceh melakukan hal yang sama.

 

Penulis            : */nurdinsyam

Berita Terkini

Haba Nanggroe