JAKARTA I ACEHHERALD.com – Mantan Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI (Purn) Teuku Abdul Hafil Fuddin (TA Hafil) kembali didapuk secara aklamasi untuk kembali menjadi Ketum (Ketua Umum) PB Ferkushi periode 2023-2027, melalui Musyawarah Besar (Mubes) PB Ferkushi, Sabtu (25/02/2023) di Jakarta.
Dengan demikian, Teuku Abdul Hafil Fuddin menjadi Ketum PB Ferkushi dalam dua periode berturut-turut. Ia dipilih oleh seluruh pengurus cabang olahraga bela diri ktersebut dari 23 provinsi. Sebelumnya, Hafil sudah dicalon secara suara bulat oleh semua Pengprov Ferkushi. Dengan kata lain, Hafil diminta oleh semua pengprov untuk duduk kembali di posisi Ketum PB Kurash. Mengingat cabang beladiri Kurash akan ikut dalam perburuan medali di PON 21 Aceh-Sumut, yang juga tanah kelahiran Jenderal Hafil.
Usai terpilih, Teuku Abdul Hafil Fuddin mengaku siap untuk menjalankan amanat yang diberikan kepadanya. Ia mengatakan bisa melanjutkan kinerja positifnya jika semua pihak saling bahu membahu dan bergandengan tangan. “Empat tahun pertama tidak mudah dan berjuang semampu mungkin. Namun, bisa dilalui dengan bantuan para anggota yang setia. Empat tahun selanjutnya tidak mudah untuk menjalankan organisasi. Namun, bisa saya lanjutkan, jika saling bahu membahu,” kata Teuku Abdul Hafil Fuddin kepada awak media.
Secara khusus Hafil mengungkapkan jika kepengurusannya memiliki target untuk mengembangkan cabang olahraga kurash di 30 provinsi. Tujuannya, untuk melahirkan atlet-atlet berkualitas yang siap bersaing di pentas internasional. “Saat ini ada 38 Provinsi, paling tidak kami mengembangkan (lebih dahulu) sampai 30 provinsi. Nanti kita punya organisasi dan atlet yang diakui. Kalau makin banyak pengurus di daerah, tentu mendapatkan atlet-atlet juga akan lebih mudah,” lanjutnya.
Selain itu, pria yang juga akan maju Pileg DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) Aceh dari Partai Perindo tersebut mengatakan, sosialisasi pengenalan kurash kepada masyarakat Indonesia akan dilakukan secara masive. Walau ia mengakui jika tak mudah melakukan gerakan secara masiv itu, lantaran olahraga Kurash baru masuk ke
“Tidak mudah memang karena olahraga ini baru masuk di Indonesia pada 2017. Secara bertahap kami juga akan meningkatkan pelatihan dan perekrutan atlet,” tutup Hafil.