Kol PnB Henri Ahmad Badawi Jadi Dan Lanud SIM

[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″] BANDA ACEH | ACEH HERALD KOLONEL PnB Henri Ahmad Badawi menjadi Komandan Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda (Dan Lanud SIM) menggantikan Kol PnB Muhammad Satrio Utomo yang mendapat tugas baru di Markas Besar TNI AU. Gubernur Aceh Nova Iriansyah pada acara lepas sambut Pamen Angkatan Udara itu mengimbau seluruh pejabat instansi … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Gubernur Aceh, Ir.H. Nova Iriansyah, MT bersama istri Dr.Ir.Dyah Erti Idawati, MT menyerahkan cinderamata kepada Kol PnB Muhammad Satrio Utomo yang didampingi istri, Ny. Reni Triwijayanti, SE, pada acara jamuan makan malam dalam rangka pisah sambut Komandan Lanud Sultan Iskandar Muda (SIM ) di Pendopo Gubernur Aceh, Banda Aceh, Kamis (7/1/2021).

[divider style=”solid” top=”20″ bottom=”20″]

BANDA ACEH | ACEH HERALD

KOLONEL PnB Henri Ahmad Badawi menjadi Komandan Pangkalan Udara Sultan Iskandar Muda (Dan Lanud SIM) menggantikan Kol PnB Muhammad Satrio Utomo yang mendapat tugas baru di Markas Besar TNI AU.

Gubernur Aceh Nova Iriansyah pada acara lepas sambut Pamen Angkatan Udara itu mengimbau seluruh pejabat instansi yang pernah bertugas di Aceh untuk tetap menjalin silaturrahmi, meski telah bertugas di daerah lain. Orang nomor satu di Aceh itu bahkan sempat mengutip sebait lirik lagu penyanyi kondang tanah air, Iwan Fals.

“Menjaga silaturrahmi adalah hal yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Jadi, saya berharap, ‘Kemesraan ini janganlah cepat berlalu’. Silaturrahmi harus terus kita jalin, meski Pak Satrio tidak lagi bertugas di Aceh,” ujar Gubernur Nova Iriansyah di restauran Meuligoe Gubernur Aceh, Kamis (7/1/2021) malam.

Sebagaimana diketahui, setelah lebih 6 bulan bertugas di Aceh, Kol PnB Muhammad Satrio Utomo mendapat tugas baru di Markas Besar TNI AU. Posisi Danlanud SIM kini dijabat oleh Kol PnB Henri Ahmad Badawi.

Dalam sambutannya, Gubernur juga sempat menceritakan peran vital Lanud SIM di masa-masa sulit pasca gempa dan tsunami Aceh. Nova mengungkapkan pentingnya keberadaan Lanud SIM karena sambutan perpisahan Kol PnB Muhammad Satrio Utomo yang sangat merendah dan merasa belum berbuat banyak untuk Aceh.

“Lanud SIM menjadi salah satu instrumen vital di masa sulit pasca tsunami. Setidaknya ada 150 penerbangan yang harus dilayani. Ini tentu membutuhkan kepemimpinan dan personil yang prima. Dan, Lanud SIM sukses menjalankan itu semua. Saya yakin, meski kita tidak ingin kejadian maha dahsyat itu terulang, Danlanud dan seluruh personilnya sangat siap menjalankan tugas dengan baik,” kata Nova.

Baca Juga:  Nova Minta Mahasiswa Aceh Tetap Kritis

Selain penanganan bencana, sambung Gubernur, menjaga kedaulatan udara Indonesia tentu bukan tugas yang mudah. Jadi, disadari atau tidak, personil Lanud ini bekerja dalam senyap selalu siap, bahkan di saat kita terlelap. Sekali lagi, salut dan terima kasih dan salut atas dedikasi yang telah dicurahkan Pak Satrio selama bertugas di Aceh,” imbuh Nova.

Gubernur meyakini apa yang telah dijalankan oleh Kol PnB Satrio selama bertugas di Aceh sangat berkontribusi positif bagi masyarakat Aceh.

“Di bawah komando Pak Satrio, sinergi dan kerjasama Lanud SIM dengan Pemerintah Aceh berjalan dengan sangat baik. Saya yakin, di bawah kepemimpinan Pak Ahmad Badawi sama baiknya, bahkan lebih baik lagi. Jadi, kami melepas Mas Satrio dengan iringan do’a dan menyambut Mas Henri dengan tangan terbuka,” ujar Gubernur.

Sebelumnya, dalam sambutan perpisahannya, Kol PnB Muhammad Satrio Utomo, mengapresiasi sambutan dan dukungan yang diberikan Forkopimda dan seluruh masyarakat Aceh selama dirinya bertugas di Bumi Serambi Mekah.

“Terima kasih atas kerjasama, dukungan, arahan dan bimbingan Pak Gubernur dan seluruh unsur Forkopimda Aceh, terima kasih kepada seluruh masyarakat Aceh. Semua tentang Aceh akan terus saya kenang. Sesuai pesan Pak Gubernur, silaturrahmi antara kita harus terus terjalin. Hari ini, setelah 6 bulan saya bertugas di sini, saya mohon pamit karena harus menjalankan tugas di tempat baru. Mohon maaf jika ada laku kami yang kurang berkenan. Enam bulan adalah waktu yang singkat, dan saya merasa belum berbuat banyak untuk Aceh,” kata Kol PnB Satrio.

Statement terakhir inilah yang membuat Gubernur Aceh mengungkapkan peran besar Lanud SIM, dan menyampaikan keyakinannya terkait kesiapan seluruh personil Lanud dalam penanganan bencana dan menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia dari ancaman pihak manapun.

Baca Juga:  Hafil dan Aroma Dunia Dayah

Sementara itu, Danlanud SIM yang baru Kol PnB Henri Ahmad Badawi, mengharapkan dukungan gubernur dan seluruh unsur Forkopimda dan masyarakat Aceh.

“Sebagai orang baru saya sampaikan Kulo Nuwun Pak Gubernur, Assalamu’alaikum kepada seluruh masyarakat Aceh. Kami berharap kehadiran kami dapat diterima. Insya Allah, kami akan meneruskan capaian-capaian baik yang telah ditorehkan para pendahulu kami,” ujar Henri Ahmad Badawi.

Acara pisah sambut dihadiri oleh Pandam Iskandar Muda yang diwakili oleh Kasdam IM, Kapolda Aceh yang diwakili oleh Kapolresta Banda Aceh, Kajati Aceh yang diwakili oleh Koordinator Intel Kejati, Ka BIN da Aceh, Bupati Aceh Besar, Wakil Wali Kota Banda Aceh, Dan Lanal Sabang, Ketua Mahkamah Syar’iyah, Ketua TP PKK Aceh, perwakilan Rektor Unsyiah, dan UIN-Ar Raniry, GM Angkasa Pura II, GM Airnav dan GM Gapura Angkasa serta Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh dan Karo Umum Setda Aceh.(*)

 

PENULIS     :     M NASIR YUSUF

Berita Terkini

Haba Nanggroe