Gubernur Anies Resmikan Pemugaran Makam Sulthan Aceh Terakhir di Jakarta

JAKARTA | ACEHHERALD.com- Alhamdulillah, Senin 13 Desember 2021 pukul 08.30 WIB pagi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang hadir dengan menggunakan Kupiah Meukutop, kupiah khas Aceh, meresmikan pemugaran Makam Sulthan Aceh yang terakhir, Sulthan Alaidin Mauhammad Daudsyah. Sulthan Aceh  Sulthan Alaidin Mauhammad Daudsyah yang ditawan dan diasingkan penjajah Belanda ke Batavia alias Jakarta, akhirnya wafat … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan saat menanda tangani prasasti di Makam Sulthan Alaidin Mauhammad Daudsyah di Jakarta, Senin (12/13/2021). Foto IST

JAKARTA | ACEHHERALD.com-

Alhamdulillah, Senin 13 Desember 2021 pukul 08.30 WIB pagi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang hadir dengan menggunakan Kupiah Meukutop, kupiah khas Aceh, meresmikan pemugaran Makam Sulthan Aceh yang terakhir, Sulthan Alaidin Mauhammad Daudsyah.

Sulthan Aceh  Sulthan Alaidin Mauhammad Daudsyah yang ditawan dan diasingkan penjajah Belanda ke Batavia alias Jakarta, akhirnya wafat pada tahun 1939 dalam status sedang menjalani pengasingan Belanda di Tanah Betawi.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat memberi sambutan tampil gagah dengan menggunakan Kupiah Meukutop. Foto Isti

Selain Sulthan Alaidin Mauhammad Daudsyah di komplek makam tersebut juga terdapat makan para pejuang Aceh lainnya seperti Teuku Chik Ali Basyah serta kerabat sulthan yg sama-sama ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan.
Acara Peresmian diawali oleh doa bersama yang dipimpin oleh salah satu keluarga ahli waris sulthan dan selanjutnya dilakukan penanda tanganan prasasti.

Masyarakat Aceh saat berziarah di makam Sulthan Alaidin Mauhammad Daudsyah dan sekaligus menabur bunga. Doto Ist

Dalam pidatonya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menguraikan bahwa usaha pemugaran makam ini secara khusus sebagai bentuk ungkapan terima kasih dari warga Jakarta kepada pribadi yang mulia Sulthan Alaidin Mauhammah Daudsyah, yang telah memilih untuk berjuang bersama sama rakyat melawan penjajah kolonial dari pada memihak kolonial.

Menurut Anies, pilihan tersebut adalah mutlak atas dasar nilai-nilai kebenaran dan tekad untuk memerdekakan Indonesia dari penjajahan kolonial Belanda.
Pilihan yanag diambil sultan ini harus dibayar mahal. Sulthan dengan rela mengorbankan segala kenyamanan dan fasilitas yang tersedia di istana Kerajaan Aceh.
Pada kesempatan itu, Gubernur Anies Baswedan juga tidak lupa menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada masyarakat Aceh yang telah begitu banyak menyumbangkan para pejuang kemerdekaan untuk sebagai cikal bakal kemerdekaan Indonesia.

Sehingga kita sebagai generasi setelahnya adalah patut kita warisi segala nilai-nilai perjuangan tersebut dalam mengisi kemerdekaan yg ada saat ini. “Terima kasih kepada warga Aceh, ahli waris dan semua pihak yang telah membantu pemugaran makam ini,” ujar Anies Baswedan yang juga mantan Menteri Pendidikan.

Baca Juga:  Nurdin Abdullah, Gubernur Penuh Prestasi Dicokok KPK

Semoga dengan selesai pemugaran ini, tambah Anies Baswedan, akan memudahkan masyarakat untuk menziarahi makam sekaligus untuk mengambil segala hikmah dari perjuangan Sulhan Alaidin Mauhammad Daudsyah. (T. Suhatsyah).

Berita Terkini

Haba Nanggroe