BERLIN – UNICEF mengatakan foto Hartmut Schwarzbach itu berhasil menangkap “tiga tragedi zaman kita”, yaitu kemiskinan, polusi, dan pekerja anak. Foto itu menunjukkan anak perempuan bernama Wenie, ketika sedang mengumpulkan potongan-potongan plastik dengan imbalan sejumlah uang dari seorang pendaur ulang.
Foto Schwarzbach penting karena menceritakan “perjuangan berani anak-anak untuk bertahan hidup dalam menghadapi tiga tragedi zaman kita: kemiskinan, polusi, dan pekerja anak.” Hartmut Schwarzbach berhasil merekam keprihatinannya atas kemiskinan di seluruh dunia melalui foto-fotonya.
Dilansir AcehHerald.com dari detikcom, Elke Büdenbender, pelindung UNICEF Jerman dan istri Presiden Frank-Walter Steinmeier, mengatakan foto itu telah menciptakan “kedekatan dengan anak-anak” yang jarang dilihat orang lain.
“Ini menunjukkan kebutuhan mereka – tetapi juga kekuatan mereka, bahkan di bawah kondisi yang paling suram pun untuk tidak menyerah,” kata Büdenbender. “Anak-anak adalah hal yang paling berharga .. Kita semua memikul tanggung jawab atas kehidupan dan masa depan mereka … Hak-hak anak tidak bisa hanya janji kosong …”
Anak-anak di daerah kumuh Manila
Pada saat foto itu dibuat dua tahun lalu, Wenie berusia 13 tahun. Menurut UNICEF, banyak anak kecil terpaksa mengumpulkan sampah di perairan Manila yang terkontaminasi.
“Mereka mempertaruhkan kesehatan mereka dan seringkali juga nyawa mereka, ketika mereka berada di air yang terkontaminasi kuman … untuk mencari sumber daya untuk mempertahankan keberadaan mereka.”
Dalam upacara penghargaan Photo of The Year di Berlin, UNICEF juga menyoroti kasus pekerja anak dan debat seputar apakah pekerjaan anak-anak harus dilarang. Bahkan jika pekerja anak dilarang, “banyak anak perempuan dan laki-laki di daerah kumuh tidak punya pilihan lain,” kata UNICEF.
Hatmut Schwarzbach saat ini bekerja sebagai jurnalis foto lepas untuk sejumlah majalah Jerman, termasuk dua majalah berita terbesar Der Spiegel dan Stern. Selain itu, dia juga bekerja untuk beberapa organisasi kemanusiaan.