New Delhi, Acehherald.com – Demonstrasi besar-besaran yang mulai terjadi di sejumlah kota besar India, seperti Mumbai, Kalkuta dan NewDelhi diawali dengan pengesahan RUU Kewarganegaraan yang di sebut CAB.
Dalam amandemen tersebut, seperti dikutip dari CNN menyebutkan bahwa akan mempercepat pemberian hak kewarganegaraan bagi sejumlah kelompok minoritas yang berasal dari Afghanistan, Bangladesh dan Pakistan yang tiba di India sejak tahun 2015.
Tetapi dalam UU tersebut, juga disebutkan bahwa penerapan ini tidak berlaku bagi muslim. Perdana Menteri India Narendra Modi menyatakan “Karena pemeluk agama itu bukanlah minoritas pada negara-negara mereka. “.
Pernyataan kontroversial tersebut telah memancing kekhawatiran akan adanya tindakan kekerasan kepada kaum muslim India. Karena selama ini kelompok Hindu garis keras telah berulang kali melakukan penyerangan kepada kelompok muslim.
Penduduk Negara bagian Assam dan Tripura yang berbatasan dengan Bangladeh, merasa khawatir akibat kebijakan ini. “Ada sekitar 16 juta umat Hindu di Bangladesh saja, dan menaturalisasi sejumlah besar imigran juga dapat sangat memengaruhi lapangan kerja, subsidi pemerintah, dan pendidikan”, ujar pendemo.
Dengan kemudahan ijin kewarganegaraan, mereka khawatir akan terjadinya lonjakan penduduk yang semakin mempersulit kehidupan di Negara bagian tersebut. (CNN)
Editor: Salim