Demi Generasi Berkualitas, Kemenag Bener Meriah Bersama DP3AKB Lakukan Pembekalan Stunting Untuk Catin

Bahwa tanggungjawab pencegahan stunting, tidak hanya bergantung pada satu dinas tertentu, tetapi harus berkolaborasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sehingga target Nol Stunting di 2024 dapat tercapai.
Calon pengantin di Bener Meriah mendapat pembekalan pencegahan stunting

Iklan Baris

Lensa Warga

REDELONG I ACEHHERALD.com – Dalam upaya mengedukasi masyarakat terkait bahayanya stunting pada anak, Pemerintah Kabupaten Bener Meriah terus melakukan kolaborasi dan terobosan dengan beragam elemen dan kegiatan.

Salah satunya adalah melalui kegiatan pembekalan pasangan calon pengantin yang berada dibawah Kantor Kementerian Agama Bener Meriah.

Kepala Kantor Kementerian Agama Bener Meriah, H. Wahdi MS, mengungkapkan sudah ada 660 Catin yang dibekali dengan pengetahuan tentang bahayanya stunting.

“Untuk saat ini, sudah ada 660 Catin yang telah dibekali tentang stunting. Bahkan Pj Bupati sudah mengimbau dan memastikan calon pengantin untuk dapat melakukan pemeriksaan kesehatan sejak hendak menikah hingga 1000 hari pertama kehidupan (HPK), dan setiap catin wanita wajib bisa memasak sebelum menikah,” ungkapnya.

Dalam kegiatan tersebut, para calon pengantin akan diberikan pengetahuan tentang gizi, memasak dan mengurus keluarga. Selain itu, terkait dengan peningkatan gizi dan pemantauan sebelum menikah, saat hamil hingga wajib Posyandu bagi balita.

H. Wahdi yang ikut memberikan edukasi, juga menjelaskan terkait bahayanya perkawinan usia anak, seks pranikah bagi remaja, serta kehamilan yang tidak dikehendaki. “Semua bimbingan tersebut demi terwujudnya generasi yang berkualitas,” tambahnya lagi.

Hal senada juga diungkapkan Kabid Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB),Yulita Anggraini, Senin (23/10/23) kemarin.

Yulita menjelaskan dalam mencegah stunting anak harus dimulai dari keluaraga dengan memperhatikan asupan gizi sejak persiapan perkawinan, waktu hamil calon bayi hingga 1.000 hari awal kehidupan anak.

Menurutnya, dengan pemenuhan kebutuhan asupan gizi anak, maka pencegahan stunting di Kabupaten Bener Meriah dapat mencapai target nol kasus pada Tahun 2024 mendatang.

“Tiga hal yang harus diperhatikan dalam pencegahan stunting, diantaranya perbaikan terhadap pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan akses air bersih,” ungkap Yuli.

Baca Juga:  Dyah Bahas Stunting bagi Anak di Aceh Barat

Ia juga menyampaikan harapannya, bahwa pencegahan stunting, tidak hanya bergantung pada satu dinas tertentu tetapi harus berkolaborasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD), “Kami harap, ada kerjasama antara dinas-dinas terkait, serta masyarakat untuk dapat saling bersinergi sehingga apa yang ditargetkan bisa dicapai,” harapnya.

Berita Terkini

Haba Nanggroe