BLANGPIDIEIACEH HERALD.com-Calon Bupati Abdya, Ir. H. Jufri Hasanuddin, MM, secara mengejutkan melakukan aksi buka bukaan terhadap pemberhentian Tgk. H. Abdurrahman Ubiet atau Panglima Do dari Jabatan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Aceh (DPW PA) Abdya, dan Zaman Akli, S.Sos dari jabatan Wakil Sekretaris DPW PA Abdya.
Zaman Akli kini tercatat sebagai Cawabup Abdya berpasangan dengan Safaruddin. Aksi bukan bukaan itu dilancarkan Jufri dalam sambutannya sebagai salah seorang Calon Bupati Abdya, usai pengundian nomor urut pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati Abdya, Selasa (24/09/2024) kemarin, di Aula KIP Abdya.
Pengundian nomor urut paslon bupati dilaksanakan dalam rapat pleno terbuka, dipimpin Ketua KIP Abdya, Iswandi, SH, MH, didampingi Komisioner KIP, Deri Sudarma, SH, Yudi Nirmansyah, S.Pd, Masrial, SE, dan Sayuti, S.PdI serta Sekretaris KIP Abdya, Mahrizal.
Rapat pleno ini dihadiri Ketua Sementara DPRK, Roni Guswandi bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Kabupaten (Forkopimkab), Ketua dan Anggota Panwaslih, Pengurus parpol pengusung dan pendukung serta tim relawan dari ketiga paslon, termasuk Sekretaris DPP Partai Nanggroe Aceh (PNA), Miswar Fuady.
Pengakuan Jufri Hasanuddin yang saat ini masih menjabat Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Aceh (DPP PA) Bidang Kaderisasi dan Pendidikan Politik, justru diungkapkan di hadapan paslon bupati dan wakil bupati Abdya, Dr. Safaruddin, S.Sos, MSP dan Zaman Akli, S.Sos, termasuk paslon bupati dan wakil bupati Abdya, H. Salman Alfarisi, ST, MM dan Yusran, SE.
Ketika menyampaikan sambutan, calon bupati, Jufri Hasanuddin, didampingi calon wakil bupati, Ir. M. Fakhruddin. Di awal sambutannya, mantan Bupati Abdya periode 2012-2017 ini mengangkat bagaimana yang sebenarnya tentang dirinya diusung oleh Partai Aceh (PA) sebagai bakal calon bupati Abdya tahun 2024.
Kata Jufri, teman-teman (PA) di lapangan sempat gusar dan gundah, terutama Tgk. Am (Tgk Amnasir) dan lain-lain. “Tgk Am bilang ke saya, Bang, tidak bisa maju (sebagai calon bupati Abdya) karena Partai Aceh tidak mendukung abang,” kata Tgk. Am sebagaimana dikutip oleh Jufri.
Menanggapinya, lantas Jufri menegaskan kalau dirinya adalah DNA-nya Partai Aceh. “Saya sampaikan dan saya pastikan bahwa saya itu DNA-nya Partai Aceh. Menjadi persoalan hari ini, ini tak saya minta, saya diuji kualitas saya sebagai pimpinan Partai Aceh, dan itu sudah teruji,” tegasnya.
Yang sayang sekali, tambah Jufri, ada framing, kooptasi yang sangat-sangat tidak beretika. “Saya seakan akan-akan tidak boleh tidur di rumah saya sendiri. Saya sampaikan kepada teman-teman ketika itu bahwa Partai Aceh, itu rumah saya. Dan, ini ternyata menjadi kampanye gratis saya,” kata Jufri.
“Identitas saya dan kualitas saya sebagai pimpinan Partai Aceh, itu didorong dan difasilitasi oleh teman-teman. Tapi sayangnya karena hal yang tak diinginkan, banyak korban orang Partai Aceh. Salah satunya, dipecatnya Ketua Partai Aceh (Abdya), Abangda saya (Tgk.H. Abdurrahman Ubiet). Mana tanggungjawab orang yang memperlakukan ini, yang selalu mengklaim dekat dengan Mualem (Muzakir Manaf) pemimpin Partai Aceh. Yang dekat itu adalah Ir. Jufri Hasanuddin sebagai Wakil Ketua I (DPP PA) Bidang Kaderisasi dan Pendidikan Politik,” kata Jufri dengan nada keras.
Dia juga menambahkan tentang kontribusi dan kekuatan dirinya di Partai Aceh. “Saya buktikan kontribusi dan kekuatan saya di Partai Aceh, itu saya buktikan dengan terpilihnya Dek Fad (Fadhullah/Ketua Partai Gerindra Aceh) sebagai wakil Mualem (Muzakir Manaf/Ketua DPP PA sebagai Calon Gubernur Aceh). “Apa buktinya. Saya minta kepada Wali Nanggroe, Wali, tolong rekomendasi, Dek Fad sebagai wakil Mualem (Fadhullah alias Dek Fad sebagai bakal Calon Wakil Gubernur Aceh, mendampingi Muzakir Manaf). Wali sempat bertanya, kenapa begitu Jufri. Karena saya takut kalau orang lain yang mendampingi Mualem, malah bisa berdampak buruk bagi Mualem. Saya lebih beri korban kepada diri saya sendiri demi keselamatan Aceh,” tandasnya lagi.
Jufri kembali menjelaskan tentang pemberhentian Ketua DPW PA Abdya, Tgk. H. Abdurrahman Ubiet alias Panglima Do dan Zaman Akli dari DPW PA hingga proses pencabutan kartu.
Pernyataan Jufri ini juga sempat direspon oleh Calon Bupati Abdya, Dr. Safaruddin, S.Sos, MSP ketika tiba giliran menyampaikan sambutan dalam rapat pleno KIP Abdya tersebut. Didampingi Calon Wakil Bupati, Zaman Akli, S.Sos, Safaruddin mengatakan, sangat menghargai keputusan PA.
“Pak Jufri, kita menghargai semangat Pak Jufri, alhamdulillah, kita berterimakasih sekali karena Pak Jufri memang DNA-nya Partai Aceh. Kita sangat menghargai keputusan Partai Aceh yang telah memilih Bapak (Jufri Hasanuddin sebagai calon bupati Abdya),” ungkap Safaruddin dengan nada sangat cool atau tenang.
Diketahui bahwa Ketua DPW PA Abdya, Tgk. H. Abdurrahman Ubiet diberhentikan dari jabatannya dan dicabut kartu keanggotaannya. Zaman Akli, S.Sos juga diberhentikan dari jabatan Wakil Sekretaris DPW PA Abdya, juga dicabut kartu keanggotaannya.
Sekretaris DPW PA Abdya, Zainal Cot kepada wartawan menjelaskan pemberhentian dua petinggi PA tersebut tertuang dalam SK DPP PA, Nomor 074KPTS-DPP/B/PA/IX/2024 tanggal 2 September 2024 yang ditandatangani, Ketua Umum DPP PA, Muzakir Manaf dan Sekretaris Jenderal, H. Kamaruddin Abu Bakar.
Penulis: Zainun Yusuf (Aceh Barat Daya)