Budayawan Panteue, Ampuh Devayan Meninggal Dunia

BANDA ACEH | ACEH HERALD- Innalillahi wainna ilaihi raajiun. Telah berpulang ke Rahmatullah, budayawan Panteue dan mantan wartawan dan redaktur Harian Serambi Indonesia, Drs Ampuh Devayan. Lelaki tegar kelahiran Kabupaten Simeulue, menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Selasa (23/3/2021) sekitar pukul 18.00 petang. Sebelum harus kembali ke rumah … Read more

Iklan Baris

Lensa Warga

Ampuh Devayan duduk di atas kursi roda saat menerima kunjungan rekan-rekan dari Old Legion Serambi (OLS), terlihat Ampuh dan Drs Tgk Ameer Hamzah tersenyum. FOTO ACEHHERALD.COM/M NASIR YUSUF

BANDA ACEH | ACEH HERALD-

Innalillahi wainna ilaihi raajiun. Telah berpulang ke Rahmatullah, budayawan Panteue dan mantan wartawan dan redaktur Harian Serambi Indonesia, Drs Ampuh Devayan.

Lelaki tegar kelahiran Kabupaten Simeulue, menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Selasa (23/3/2021) sekitar pukul 18.00 petang.

Sebelum harus kembali ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif, alumni FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, dua pekan lalu sempat menikahkan putrinya, Desy Husnunzikra di Masjid H Keuchik Leumiek secara langsung.

Ampuh saat itu terlihat hadir dengan menggunakan kursi roda, dan usai acara pernikahan. Ampuh langsung dibawa pulang ke rumahnya di kawasan Doi, Banda Aceh.

Dua hari kemudian, Ampuh dengan kondisinya yang sangat lemah juga sempat menghadiri pesta perkawinan anaknya yang dihelat di Amel Convention, Banda Aceh. Karena kondisinya yang semakin melemah, suami Dra Syamsiah itu tak bisa hadir ke atas panggung. Dia hanya menerima tamu dan teman akrabnya dalam sebuah ruangan khusus dalam kondisi terbaring.

Selain berkarir sebagai wartawan, seusai pensiun dini akibat sakit yang menggerotinya, Ampuh Devayan, lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membina komunitas panteue yang dibentuknya.

Lewat kemunitas panteue, Ampuh memberi pencerahan kepada lebih sepuluh anak muda, ada yang putus sekolah dan mahasiswa drop out, mereka berdiskusi tentang berbagai hal, termasuk masalah keagamaan.

Para anak muda komunitas Panteue ini terlihat sering berdiskusi di halaman rumah Ampuh Devayan yang terletak di Jln Tgk Ade, Desa Doi.

Almarhum Ampuh Devayan meninggalkan seorang seorang isteri, Syamsiah (guru SMA Negeri 4 Banda Aceh), tiga orang anak, dua laki-laki Ade Hudan dan Human, dan seorang putri Desy Husnunzikra.

Baca Juga:  Sakit Lambung, Pencari Tiram Meninggal di Pinggir Sungai Alue Gapeuh

Penulis M Nasir Yusuf

Berita Terkini

Haba Nanggroe