Jakarta – Pasangan suami istri di Rusia dihukum penjara 3 tahun dan kehilangan hak asuh atas dua anak lainnya setelah diduga menjadi penyebab putri bungsunya meninggal dunia.
Keduanya diketahui sangat terobsesi dengan gaya hidup ‘alami’ dan makanan makanan mentah berupa sayuran, hingga membuat Mana, putrinya yang berusia 2 tahun kelaparan.
Svetlana Zhiteleva (36) dan suaminya Denis Zhitelev (35) hanya memberi makan gadis kecilnya itu dengan makanan mentah.
Keduanya juga melarang putrinya mengkonsumsi daging, ikan, telur, dan susu, bahkan tidak merawatnya saat sakit.
“Orang tuanya yang berasal dari wilayah Krasnoyarsk, juga merawat dia (Mana) dan anak-anak mereka yang lain hanya dengan pengobatan alternatif,” kata penyelidik kriminal yang dikutip dari The Sun.
Dari hasil pemeriksaan, Mana yang berusia 2 tahun itu mengalami anemia, kelainan makan kronis, virus Corona, dan keterlambatan perkembangan.
Pasangan itu dituduh melakukan kekejaman terhadap anak-anak, mengabaikan tugasnya sebagai orang tua, dan gagal menyelamatkan putrinya yang sakit.
Keduanya juga membuat anak-anaknya dalam bahaya karena kepercayaan homeopati, atau mempercayai semua penyakit bisa disembuhkan secara alami.
Akibat kejadian ini, pasangan tersebut kehilangan hak asuh atas dua anak mereka yang lain masing-masing berusia empat tahun dan tujuh tahun. Svetlana dan Denis juga dijatuhi hukuman penjara hingga tiga tahun atas kematian Mana.
Komite Investigasi Rusia menjelaskan awal mula gadis dua tahun itu sakit. Sang ibu yang seorang pelatih dari spiritual dan yoga, serta suaminya penjual minyak alami tidak merawatnya dengan baik.
“Gadis berusia dua tahun itu jatuh sakit karena pilek, tetapi orang tuanya tidak mencari bantuan medis yang memenuhi syarat dan tidak merawat anak itu sendiri,” kata Komite Investigasi Rusia.
“Dua hari kemudian anak itu meninggal,” sambungnya.
Tetap Bersikukuh
Meski sudah terbukti kondisi Mana yang kritis, Denis tetap bersikeras bahwa putrinya saat itu baik-baik saja. Bahkan, ia merasa telah merawat anak-anaknya dengan baik.
Suhu, denyut nadi, dan detak jantungnya normal. Yang ada cuma lemas, itu saja, napasnya terhenti begitu saja,” tegas Denis.
“Kami tidak memberi makan anak-anak [makanan hewani], karena itulah cara kami makan. Anak-anak dikandung dan dilahirkan dalam lingkungan seperti itu,” ungkapnya.
Apa itu Vegan
Dikutip dari AloDokter.com, Pola makan “vegan” sebenarnya merupakan salah satu tipe vegetarian, dengan batasan jenis makanan yang dikonsumsi lebih ketat.
Sebagian orang menganggap pola makan vegan sebagai versi ekstrem dari gaya hidup vegetarian.
Kelompok Vegan ini sering di identikan kan dengan kelompok anti eksploitasi terhadap hewan, termasuk untuk dijadikan makanan, pakaian, kosmetik, atau tujuan lainnya.
Oleh karena itu, pola makan vegan tidak hanya menghindari daging hewan, tetapi juga produk susu, telur, dan bahan makanan yang berasal dari hewan.
Bahan makanan tersebut adalah gelatin, madu, whey, kasein, dan albumin, serta beberapa jenis suplemen yang terbuat dari atau mengandung minyak ikan maupun hewan lain.