-
Kepala BPPA, Almuniza Kamal bersama Kepala Seksi Malaysia II, Direktorat PWNI dan Badan Hukum, Fadli berbicara serius terkait evakuasi WNI di Wuhan, China.
JAKARTA I ACEH HERALD.com
Sebanyak 13 nama mahasiswa asal Aceh yang kini tengah belajar di Wuhan, China diantar ke Kementerian Luar Negeri di Pejambon, Jakarta. Para mahasiswa Aceh itu saat ini sangat mengharapkan bisa segera keluar dari Wuhan setelah kota berpenduduk 10 juta jiwa itu diserang penyakit Corona yang mematikan.
Selain 13 mahasiswa Aceh yang saat ini terkurung di Wuhan, sebanyak 8 mahasiswa Aceh lainnya juga tersebar di kota lainnya di Negeri Tirai Bambu tersebut.
Daftar nama-nama mahasiswa 21 mahasiswa Aceh di China, 13 di Wuhan dan delapan lainnya di luar Kota Wuhan, diantar langsung oleh Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) Jakarta, Almuniza Kamal, S. STP, M.Si, dan diterima langsung oleh Staf Kemenlu RI, Jumat (31/1/2020).
“Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah, MT, merespon cepat dan proaktif melancarkan rencana pemerintah, melalui Kemenlu, mengevakuasi WNI di Kota Wuhan maupun kota-kota lainnya di Tiongkok–terkait kasus Coronavirus 2019-nCoV,” jelas Almuniza.
Menurut Almuniza, data mahasiswa Aceh diserahkan secepatnya dengan harapan semua mahasiswa asal Aceh ini segera bisa dibawa pulang ke tanah air.
Almuniza juga menjelaskan, jumlah mahasiswa Aceh di China, sesuai laporan yang diterima pihaknya, sebanyak 64 orang. Namun, lanjutnya, sebagian dari mereka telah pulang ke Aceh atas inisiatif sendiri, karena perkuliahannya memasuki masa libur.
“Seluruh mahasiswa ini tidak semuanya berada di Wuhan. Ada pula yang berada di berbagai daerah seperti di Changcun, Jiangsu, Tianjin, Nanning, Beijing, dan beberapa daerah lainnya. Adapun yang pulang secara mandiri berjumlah 41 orang dan sudah tiba di Aceh,” katanya.
Sementara, lanjut Almuniza, 13 mahasiswa lainnya masih tertahan di Wuhan karena daerah tersebut dalam pengawasan khusus otoritas pemerintah setempat. Sedangkan dua lainnya tengah dalam perjalanan pulang ke Aceh.
“Selain itu, ada delapan mahasiswa lainnya yang saat ini berada di luar Wuhan, dan kita berharap mereka segera dievakuasi juga oleh Kemenlu,” jelasnya.
Penyerahan data 64 mahasiswa itu diterima oleh Kepala Seksi Malaysia II, Direktorat PWNI dan Badan Hukum, Fadli.
Fadli mengatakan, kurang dari 24 jam ke depan Pemerintah Indonesia bersama berbagai Kementerian dan lembaga teknis lainya akan segera berangkat untuk melakukan penjemputan terhadap seluruh WNI di sana.
Penulis : */M Nasir Yusuf